Bisnis.com, JAKARTA - Nama Al Ghuroba atau The Strangers diambil dari salah satu hadist untuk menggambarkan keberadaan suatu kaum yang terasing di akhir zaman, yaitu mereka yang berseberangan dari kaumnya sendiri (minoritas) dan ada untuk 'mengadakan perbaikan ketika manusia rusak'.
Keberadaan kelompok aliran The Strangers ini sendiri sebagai salah satu cabang aliran Salafi menjadi cukup dikenal oleh publik karena salah satu ajaran di dalamnya, yaitu pelarangan terhadap musik, membuat beberapa musisi untuk ikut bergabung ke dalamnya.
Dalam beberapa hal, bertentangan dengan ajarannya yang cukup keras dalam masalah akidah serta kesan tidak toleran yang sering dikaitkan dengan aliran Salafi secara umum,
The Strangers menggunakan pendekatan dengan menggunakan simbol-simbol kebudayaan populer seperti musik, meme yang disebar melalui Instagram, serta bulletin yang dikemas seperti zine alternatif, untuk menarik perhatian anak muda.
Ada banyak gagasan, kampanye atau gerakan yang dikemas dengan pendekatan serupa untuk menarik minat anak muda, namun apa yang membuat The Strangers berbeda?
Koalisi Seni Indonesia bersama Divisi Kajian Anak Muda Pamflet akan mengadakan diskusi publik bertema “Mengenal yang Asing” untuk mengetahui lebih mendalam mengenai aliran The Strangers.
Diskusi itu akan membahas beberapa hal yang menarik, seperti mengapa The Strangers bisa menarik perhatian anak-anak muda urban, bagaimana mereka bisa mereplikasi format 'cool' untuk menyebarkan ajarannya.
Serta mengkaji lebih dalam mengenai keterkaitan antara seni dan kebudayaan populer dengan gerakan Salafi (maupun gerakan Islam lainnya) sebagai cara atau kiat untuk menarik perhatian kelompok anak muda.
Berdaarkan siaran pers resmi yang diterima Bisnis.com, Rabu 98/7/2015) malam, gelaran tersebut akan dilaksanakan pada Jumat, 10 Juli 2015, mulai pukul 15.00 wib - 18.00 wib di Koalisi Seni Indonesia, Jalan Amil Raya No.7A, Pejaten Barat, Pasar Minggu.