Kabar24.com, JAKARTA - Hotma Sitompul, pengacara Telly Margriet Megawe, heran dengan rekonstruksi pembunuhan Angeline yang dijadwalkan hari ini, 6 Juli 2015.
Menurut Hotma, hal itu berbanding terbalik dengan pernyataan Kepala Kepolisian Daerah Bali, Ronny Sompie soal kelengkapan alat bukti sehingga menjerat Margriet sebagai tersangka pembunuhan.
"Katanya sudah lengkap alat bukti, buat apa lagi ada penyidikan?" kata Hotma.
Sebelumnya, Polda Bali menjerat Margriet dengan pasal pembunuhan berencana. Selain itu, Margriet dikenakan pasal pembunuhan dengan sengaja, dan pasal penelantaran anak di balik kematian Angeline, anak angkatnya.
Untuk mengamankan jalannya rekonstruksi kasus pembunuhan bocah Angeline 98) yang digelar pada Senin ini, 6 Juli 2015 pukul 09.00 Wita, Kepolisian Resor Denpasar Kota menurunkan sekitar 60 polisi Pengendalian Massa (Dalmas).
Proses rekonstruksi akan digelar di tempat kejadian perkara, di rumah tersangka utama kasus pembunuh Angeline, Margriet Christina Megawe di jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar.
Polisi Dalmas itu kini sudah tiba di TKP dengan menumpang dua truk dan sepeda motor.
Petugas yang dilengkapi dengan alat berupa tongkat polisi itu melakukan barikade di depan kediaman Margriet tersebut.
Petugas dari Satuan Lalu Lintas Polresta juga turut diterjunkan mengamankan arus lalu lintas di sekitar lokasi.
Rencananya wanita berusia 60 tahun itu juga dihadirkan bersama dengan tersangka pembunuhan lainnya, yakni Agus Tay Hamba May (Agustinus Tai Hamdani), mantan pekerja di rumah itu.
Sementara itu, Jalan Sedap Malam ditutup untuk sementara guna memberikan kelancaran rekonstruksi.
Ratusan warga sejak pukul 07.30 WITA sudah mulai memadati lokasi yang masih penasaran dengan kasus pembunuhan tersebut. (Tempo.co/Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
