Kabar24.com, JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj santai saja menanggapi bocoran kawat dari Wikileaks yang menyabutkan kerajaan Saudi Arabia meminta informasi lebih lanjut atas dirinya pada kedutaannya di Indonesia karena dalam berbagai ceramahnya, ia dianggap menyerang Saudi.
“Ya, ngak apa-apa, boleh-boleh saja. Di mana-mana saya sangat getol membela Aswaja karena salafi menganggap kita ahli bid’ah. Wajar saya membela,” katanya di gedung PBNU, Jum’at (3/7/2015).
Ia menjelaskan ajaran Wahabisme yang menjadi ajaran resmi Saudi Arabia mengharamkan maulid nabi, memusyrikkan ziarah kubur, membid’ahkan tawassul dan amalan lainnya yang menjadi tradisi warga NU. “Ini hak kita untuk membela. Kalau kita diamkan saja gimana. Mereka dengan seenaknya hampir mengkafirkan kita,” tegasnya.
Mengenai isu ia membantu mengembangkan Syiah di Indonesia yang juga terdapat dalam salinan kawat Saudi tersebut, ia menegaskan dirinya bukan Syiah.
Terkait dengan muktamar, isu dirinya Syiah sudah berulangkali muncul dan merasa tidak perlu menanggapi.
Ahmad Sudrajat dari Biro Kerjasama Beasiswa PBNU yang juga hadir dalam konferensi press tersebut menambahkan PBNU selama masa kepemimpinan Kiai Said Aqil Siroj sama sekali tidak pernah mengirimkan mahasiswa ke Iran.
Saat kondisi Timur Tengah masih kondusif, PBNU getol mengirimkan kader terbaiknya ke Marokko, Tunisia, Suriah, Sudan dan lainnya, tetapi kini kader NU yang secara rutin dikirimkan tiap tahun dikirimkan ke daerah-daerah yang aman. []