Kabar24.com, JAKARTA-- Mungkin belum banyak yang tahu kalau fanpage "Find Angeline-Bali's Missing Child" ternyata dibuat di Amerika.
Informasi tentang pembuatan fanpage ini disampaikan pengacara Margriet, tersangka utama pembunuhan Angeline, Dion Pongkor.
Dion mengatakan, saat Margriet kalang kabut mencari Angeline pada 16 Mei lalu, dia menghubungi anak sulungnya, Christine yang sedang kuliah di Amerika.
"Mendengar kabar itu, Christine kemudian membuat fanpage dari Amerika Serikat sekitar pukul 17.00 WITA," kata Dion, Minggu (28/6/2015).
Adapun selebaran hilangnya Angeline, kata Dion, dibuat oleh Yvonne, anak bungsu Margriet. Kebetulan, Yvone yang kini berumur 37 tahun, itu berprofesi sebagai web desain freelance.
“Satu-satunya tindakan yang bisa dilakukan kedua anaknya, ya bikin fanpage. Berarti masuk akal dong," kata Dion.
Karena itu, fanpage dan selebaran dibuat lebih dulu ketimbang laporan Margriet ke polisi pada pukul 22.00 WITA. Setelah itu, Margriet berusaha mencari Angeline.
Bermain
Sebelum menghilang, Margriet melihat Angeline sedang bermain dengan hewan peliharaannya di halaman rumah. Setelah itu, Angeline berlari menuju kamar Margriet dan merogoh tas sekolahnya untuk mengambil pensil.
Saat Margriet bertanya buat apa pensil itu, Angeline menjawab pensil tersebut hendak dipinjam oleh Agustinus Tai. Setengah jam kemudian, Margriet memanggil Angeline. Karena tidak ada jawaban, Margriet keluar dan berdiri di depan kamarnya.
Margriet saat itu melihat penghuni kos hendak berangkat kerja dan membuka pagar rumah.
“Bisa saja saat anak kos membuka pagar, Angeline bermain keluar pagar. Karena dia penyayang binatang,” tutur Dion.
Padahal, menurut Dion, Margriet saat itu dalam keadaan panik. Margriet mencari ke tetangga sebelah kanan yang mempunyai anak bernama Nova untuk menanyakan keberadaan Angeline.
Sedangkan, tetangga di sebelah kiri rumahnya di Jalan Sedap malam, ada teman Angeline bernama Najwa. Margriet juga bertanya ke warung-warung depan rumah dan penjual nasi campur.