Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Panas di Pakistan Tewaskan Seribu Orang, Kantung Mayat Habis

Gelombang Panas di Pakistan Tewaskan Seribu Orang, Kantung Mayat Habis
Dua anak laki-laki mandi di dalam tong plastik berisi air untuk mendinginkan badan/Reuters
Dua anak laki-laki mandi di dalam tong plastik berisi air untuk mendinginkan badan/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Pejabat senior dari organisasi amal Edhi Foundation, Anwar Kazmi, mengatakan korban akibat gelombang panas yang melanda Pakistan bagian Selatan, Karachi mencapai seribu orang hingga Kamis, 25 Juni 2015.

"Kantung mayat sudah menumpuk di lantai kamar akibat suhu panas ini," katanya. Unit pendingin pun tidak bekerja karena sudah terlalu banyak mayat.

Daerah itu kehabisan kamar mayat. Masyarakat terpaksa membantu rumah sakit lantaran kehabisan kapasitas. Mereka menyediakan rumah mereka untuk perawatan korban yang masih hidup. 

Kazmi mengatakan pihaknya memberikan apresiasi lebih kepada dokter dan staf rumah sakit pemerintah yang bekerja tanpa lelah. "Mereka merawat pasien dalam jumlah yang sangat banyak," katanya. Rumah sakit pun sudah meminta para mahasiswa dokter untuk bekerja lebih keras.

Gelombang panas melanda kota yang berpenduduk 20 juta orang ini. Keadaan ini ditambah dengan terputusnya aliran listrik yang mengakibatkan kipas angin atau pendingin ruangan, juga air, serta cahaya dari lampu tidak ada.

Cuaca panas ini pun melanda bertepatan dengan awal bulan suci Ramadan, saat banyak warga muslim yang harus menahan lapar dan haus di waktu siang hari. Toko-toko enggan menjual es atau air pada siang hari karena takut melanggar aturan agama. Bila tetap melakukannya mereka akan terkena denda. Menjual makanan dan minuman sejak fajar hingga senja pun menjadi hal ilegal bagi mereka saat ini.

Suhu di daerah itu mencapai 44 derajat celsius menjelang akhir pekan. Suhu ini adalah yang terpanas sejak 1981. Para peramal cuaca sudah memprediksi akan ada hujan pada beberapa hari mendatang. Sayang, sampai saat ini belum juga ada tanda tanda turunnya hujan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper