Kabar24.com, CHARLESTON- Ratusan orang memadati Gereja Afro Amerika Emanuel di Charleston untuk misa emosional beberapa hari setelah terjadi insiden penembakan yang menewaskan sembilan warga kulit hitam di gereja tersebut.
Seorang pria bersenjata berusia 21 tahun menjadi tersangka utama dalam kasus penembakan yang terjadi pada Rabu (17/6/2015) lalu.
"Kita diingatkan pagi ini pada kematian tiba-tiba yang datang bagaikan pencuri di malam hari," kata Pendeta Norvel Goff kepada 400 orang anggota jemaat, demi mengenang korban yang dibunuh oleh penembakan membabi buta tersebut.
Polisi bersenjata memerika tas-tas di pintu gereja yang merupakan gereja Afro Amerika tertua di AS bagian selatan.
Tersangka penembakan, Dylann Roof, ditangkap Kamis pekan lalu dan didakwa telah membunuh sembilan orang.
Pembantaian ini kembali mengangkat masalah terpecahnya bangsa akibat isu ras dan kejahatan bersenjata di Amerika Serikat dan debat soal pengawasan negara atas hak wagra memiliki senjata, demikian Reuters.