Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Kementerian Agama menyusun konsep matang terkait rencana pendirian perguruan tinggi Islam internasional pertama di Indonesia.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan penyiapan konsep paling utama adalah dari sisi akademik. Misalnya, pendekatan akademis dan disiplin keilmuan yang akan dikembangkan.
“Bagian kedua adalah fisiknya. Ada beragai alternatif terkait fisik, apakah perlu lahan yang sangat luas untuk menunjukkan kebesaran perguruan tinggi, atau yang efisien sesuai fungsinya,”ujarnya usai menghadiri rapat di Kantor Wakil Presiden, Rabu(17/6/2015).
Hal yang pasti, perguruan tinggi islam internasional itu akan diwujudkan dengan nuansa khas Indonesia secara spesifik yang memiliki prinsip Islam moderat.
Tak hanya itu, Wapres juga meminta Kementerian Agama bersama tim konseptor memikirkan persoalan legalitas agar tidak bertentangan dengan aturan undang-undang yang berlaku.
Sejak April 2015, Kementerian Agama sudah membentuk panitia persiapan pendirian universitas Islam Pascasarjana itu. Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh Islam, dan organisasi masyarakat Islam dilibatkan sebagai panitia pengarah, sementara para akademisi ditunjuk sebagai panitia pelaksana.
Pemerintah berencana mendirikan perguruan tinggi Islam pertama berskala internasional sebagai rujukan dunia dalam mempelajari nilai-nilai keislaman.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan perguruan tinggi Islam berskala internasional itu hanya diperuntukan bagi mahasiswa pascasarjana, dan khusus menghasilkan lulusan strata dua dan strata tiga. []