Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Ratusan Juta, Artis ini Korban Penipuan Bisnis Tisu

Sejumlah artis menjadi korban penipuan terkait iklan di media tisu. Mereka mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat bisnis yang dijalankan oleh seorang berinisial KT, Direktur Utama CV BE.
Rizal Djibran/facebook/yus
Rizal Djibran/facebook/yus

Kabar24.com, JAKARTA - Sejumlah artis menjadi korban penipuan terkait iklan di media tisu. Mereka mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat bisnis yang dijalankan oleh seorang berinisial KT, Direktur Utama CV BE.

"Saya dijanjikan bisa dapat miliaran, sejak bergabung sampai sekarang cuma dapat Rp5 juta," kata Rizal Djibran, artis sinetron.

Selain Rizal, artis lain yang menjadi korban penipuan adalah Nana Khairina. Pemeran Dendam Nyi Pelet ini pun tertipu setelah dijanjikan dapat beriklan di media tisu bermerek GIG Tissue.

"Saya tertarik karena bisa beriklan di tisu".  

Menurut dia, cara beriklan itu cukup unik karena barangnya akan berguna bagi umum. "Tidak seperti brosur yang bisa dibuang. Ini kan bisa digunakan."

Rizal dan Nana bergabung sekitar akhir tahun 2014. Selain mereka, ada pula artis Venus Zean dan Jupiter Fortissimo. Selain dari kalangan artis, kalangan pekerja biasa sampai satpam pun terkena penipuan ini.

Kuasa hukum yang mendampingi korban, Herdiyan Saksono, mengatakan sudah ada ribuan orang yang terkena penipuan ini. "Korbannya tersebar di seluruh Indonesia," katanya.

Mulanya, orang yang tertarik dengan bisnis ini ditawari untuk memasang iklan di media bungkus tisu. Kemudian, mereka diminta untuk memberikan investasi minimal Rp 1 juta. Dengan investasi itu, orang yang sudah ikut dapat memasang iklan mereka di 50 juta bungkus tisu. Tisu-tisu itu akan disebarkan ke berbagai tempat untuk dijual.

Harga tisu dijual sekitar Rp 1.300 untuk satu bungkus tisu isi 50 lembar. Dalam pembungkus sudah ada iklan yang diinginkan orang yang berinvestasi. "Boleh iklankan diri sendiri atau perusahaan," kata Herdiyan.

Keuntungan dari penjualan itu dapat diperoleh oleh orang yang berinvestasi. Selain itu, orang yang berinvestasi pun harus memiliki downline yang diajak. Jika menginvestasi Rp 25 juta, akan ada 25 orang yang diajak untuk ikut bisnis yang sama. "Sebenarnya agak mirip MLM," kata dia.

Keuntungan akan makin besar dengan makin banyaknya investasi dan orang yang diajak.

Namun, keuntungan besar yang dijanjikan itu tak pernah ada. "Kami sudah sampai gontok-gontokan dengan orang itu," kata dia.  Namun, apa yang diharapkan ribuan orang yang telah berinvestasi itu tak dapat dipenuhi oleh KT. "Akhirnya kami tempuh jalur hukum."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper