Kabar24.com, JAKARTA-- Rektor Universitas Berkley, Jakarta, Liartha S. Kembaren, girang saat tahu seseorang yang diduga mahasiswanya, bernama Arief Yahya, menjadi menteri Presiden Joko Widodo.
SIMAK: JUAL IJAZAH PALSU: Dibekukan, Ini “Daftar Dosa” STIE Adhy Niaga & Berkley
"Wah, kirimi saya alamatnya. Saya mau kirim surat," kata Liartha dengan suara girang saat dihubungi, Selasa (2/6/2015).
SIMAK: JUAL IJAZAH PALSU: Rektor University of Sumatera Jadi Tersangka
Liartha mengaku Arief Yahya, yang kini menjabat Menteri Pariwisata, memang salah satu alumninya. Arief, kata Liartha, mengikuti program doctor of philosophy (PhD) bidang manajemen.
SIMAK: JUAL IJAZAH PALSU: Perkuliahan di STIE Adhy Niaga Dihentikan
"Saya lupa persisnya, tapi sekitar tahun 2000-an,” ujar Liartha.
“Dia ambil program selama dua tahun.”
Menurut Liartha, saat itu Arief masih menjabat Direktur PT Telkom. Sebelum bergabung dengan Kabinet Kerja, Arief memang pernah memimpin perusahaan telekomunikasi tersebut pada 2012-2014.
University of Berkley, Michigan, membuka cabang di Jakarta melalui kerja sama dengan Lembaga Manajemen Internasional Indonesia (LMII). Liartha adalah rektor universitas itu sekaligus Ketua LMII.
Dalam situs resminya, LMII mempublikasikan daftar alumni yang meraih gelar PhD dari kampus tersebut. Sejumlah nama beken, seperti Arief Yahya, anggota DPR Kamarudin Watubun dan Lili Asdjudiredja, mantan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Hadiman, serta mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Alexander Bambang Riatmodjo, ada dalam daftar tersebut.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir menginspeksi mendadak kampus LMII yang ada di Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Dari hasil inspeksi, Nasir menyatakan LMII adalah kampus bodong karena izinnya hanya sebagai tempat kursus. Ijazah yang dikeluarkan LMII juga dinyatakan palsu.
Liartha mengatakan semua nama yang ada dalam situs LMII benar pernah mengikuti program PhD Berkley, walau dia tak bisa mengingat pasti tanggal-tanggalnya.
"Sudah lama sekali, kampus kami juga sudah pindah tiga kali."
Dia bahkan menyebutkan masih berhubungan dengan mantan Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal (Purnawirawan) Hadiman. Melalui stafnya, Liartha mengklaim, Hadiman mengatakan tak ada yang salah dengan kampus Berkley.
Hadiman, menurut Liartha, juga berjanji akan memberi dukungan. "Katanya, tak usah layani Mendiknas yang baru ini," ucap Liartha.