Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Sinabung Berstatus Awas, Warga Segera Dievakuasi

Aktivitas Gunung Sinabung sejak 2 hari belakangan meningkat secara tajam. Tercatat, volume kubah lava meningkat lebih dari 3 juta meter kubik dan labil. Badan Penanggulangan Bencana Nasional pun menaikkan status gunung ini menjadi Awas.
Gunung Sinabung/Antara
Gunung Sinabung/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Aktivitas Gunung Sinabung sejak 2 hari belakangan meningkat secara tajam. Tercatat, volume kubah lava meningkat lebih dari 3 juta meter kubik dan labil.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional pun menaikkan status gunung ini menjadi Awas.

Berdasarkan keterangan resmi dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo, Rabu (3/6/2015), kondisi Sinabung saat ini berpotensi mengalami guguran kubah diikuti awan panas ke aras Selatan dan Tenggara sejauh 7 km dari puncak kawah.

"Peningkatan status ini telah dilaporkan oleh Kepala Badan Geologi Surono kepada Kepala BNPB Syamsul Maarif tadi malam, pukul 23.00 WIB," kata Sutopo.

Badan Geologi memberi rekomendasi terkait dengan peningkatan status tersebut yakni masyarakat yang bermukim dalam radius 7 km di Selatan dan Tenggara agar dievakuasi ke tempat aman.

Daerah tersebut meliputi Pasarpinter Gurukinayan-Simpang Sibintun/Perjumaan Batukejan, Jembatan Lau Bunaken Tigapancur, Desa Tigapancur-Perjumaan Tigabogor, dan Desa Pintubesi.

"Selanjutnya, jika terjadi serangkaian awan panas guguran dan peningkatan ancaman bahaya yang lebih besar maka agar dilakukan penutupan jalur jalan. Penutupan meliputi Jalan Raya Simpang-Gurukinayan-Simpang Sibitun-Jembatan Lau Bunaken Tigapancur-Ojolali-Tigapancur-Simpang Bagading dan Perjumaan Tigabogor," katanya.

Selain itu, terdapat tujuh desa dan satu dusun yang direkomendasikan merelokasi warganya yaitu Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatonggsa, Desa Berastepu, Desa Gamber dan Dusun Sibintun.

"Kami telah berkoordinasi dengan Bupati Karo agar memerintahkan Kepala BPBD Karo dibantu TNI, Polri dan unsur lain lain untuk mengantisipasi terkait kenaikan status Awas ini. Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15/9/2013 hingga sekarang. Status Awas pernah diberlakukan selama 23/11/2013 hingga 8/4/2014. Setelah itu status turun menjadi Siaga," kata Sutopo.

Adapun, hingga saat ini belum diketahui sampai kapan erupsi Gunung Sinabung ini akan berhenti. Fenomena ini mirip dengan Gunung Unzen di Jepang yang erupsi berlangsung selama 5 tahun setelah 200 tahun tidak erupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper