Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia masih menempatkan pertanian sebagai sektor strategis dalam perundingan Putaran Doha. Sektor pertanian saat ini masih menjadi sumber mata pencaharian bagi mayoritas tenaga kerja di Indonesia, sebagai penjamin ketahanan pangan, serta penyedia bahan baku industri.
“Penguatan sektor pertanian juga akan berdampak positif bagi upaya pengentasan kemiskinan dan mitigasi dampak perubahan iklim,” ujar Menteri Perdagangan Rachmat Gobe.
Pada perundingan di sektor pertanian, Indonesia memimpin kelompok G-33 yang beranggotakan 47 negara anggota WTO termasuk India, RRT, Korea Selatan, Turki, Filipina, Pakistan, serta negara-negara di Afrika dan Karibia. Usulan-usulan yang digulirkan G-33 mencakup hal-hal yang berkaitan dengan program ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan di pedesaan.
Terkait hal tersebut, Paket Bali diyakini menjadi small but credible package untuk memecah kebuntuan kesepatakan Doha. Pada isu pertanian negara WTO berhasil mengadopsi KTM mengenai pembentukan stok pangan dalam rangka ketahanan pangan, termasuk Indonesia khususnya dalam memberikan subsidi dalam upaya pengentasan kemiskinan, tanpa harus khawatir digugat di Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body) WTO.