Bisnis.com, BANYUMAS – Seluruh pemerintah daerah di Jawa Tengah diminta untuk menginventarisir lahan bagi pemanfaatan investasi seiring dengan tingginya potensi di provinsi tersebut.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan hingga saat ini wilayahnya menjadi magnet bagi para investor lokal dan internasional. Pasalnya, Jateng dinilai masih memiliki ketersediaan lahan dan SDM yang terjangkau bagi pengembangan industri.
Berbagai kesiapan sarana maupun prasarana, ujarnya, terus didorong melalui pengembangan jalan dan jembatan, penguatan akses rel kereta serta akses pelabuhan.
“Paling seksi sampai hari ini adalah Jateng. Antrian investor untuk masuk sudah panjang sekali,” ungkapnya di sela-sela seremoni soft operning pabrik semen Ajibarang, Jumat (29/5/2015).
Namun, Ganjar menyatakan problem utama realisasi investasi di wilayahnya adalah terkait tingginya biaya pembebasan lahan. Lahan yang akan dimanfaatkan untuk investasi seringkali dijual dengan harga yang tidak wajar.
Untuk itu, dia meminta para pemerintah daerah di Jateng untuk menginventarisi lahan-lahan yang dapat dimanfaatkan untuk meralisasikan penanaman modal. Pasokan lahan tersebut, ujarnya, mesti dijaga oleh pemda agar tidak dimanfaatkan para spekulan.
“Tolong setiap pemda dicek tanah yang ada dan disimpan dulu agar harga tidak diobok spekulan. kita negosiasi, tetapi ya harganya yang masuk akal,” tegasnya.