Bisnis.com, BANDUNG — Asosiasi Modal Ventura Daerah (AMVD) bekerja sama dengan Bisnis Indonesia Learning Center menyelenggarakan Workshop Manajemen Risiko bagi anggotanya guna menguatkan internal pelaku industri modal ventura.
Ketua AMVD Fajar Hutomo mengatakan perusahaan modal ventura perlu mengembalikan khitahnya sebagai pemberi modal dalam bentuk equity atau saham yang telah lama bergeser hanya memberikan pembiayaan jangka pendek.
“Secara internal kita harus mengakui kita selama ini belum beroperasi seperti idealnya atau seharusnya modal ventura. Secara sinis orang di luaran sana menyebut kita bank ventura atau koperasi ventura,” paparnya kepada Bisnis di sela-sela acara workshop, Kamis (28/5/2015).
Dia melanjutkan penguatan internal bagi pelaku industri modal ventura di daerah itupun direspon dengan menyelenggarakan workshop terkait persoalan dasar terkait manajemen risiko bagi perusahaan venture capital.
“Kita tidak bisa langsung seperti membalikkan telapak tangan. Besok berubah, misalnya karena ada peraturan jadi penyertaan saham, bisa kolaps kita. SDM kita bukan lagi seorang investor, tetapi mungkin mirip seperti bankir,” sebutnya.
Hal mendasar, menurutnya, perlu disentuh dan diperkuat terkait manajemen risiko, sehingga jika ke depan pelaku industri modal ventura harus masuk ke equity participate, maka penguatan valuasi akan dilakukan.
Secara eksternal, Otoritas Jasa Keuangan mewajibkan seluruh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (LKNB) menerapkan penilaian tingkat risiko melalui Peraturan OJK No.10/POJK.05/2014.
Bisnis Indonesia Learning Center (Bilec) membantu LKNB memahami manajemen risiko (ERM) agar dapat menilai tingkat risiko dengan tepat dan mengelolanya dengan baik, sehingga terhindar dari kerugian, kebangkrutan, menjaga profitabilitas, dan pertumbuhan berkelanjutan.
Acara Workshop Manajemen Risiko bagi anggota asosiasi modal ventura daerah tersebut digelar selama dua hari dengan menghadirkan pembicara yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam konsultasi manajemen risiko dan penilaian tingkat risiko.
Peserta terwakili dari hampir seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah peserta sekitar 30 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
