Kabar24.com, JAKARTA--Kendati berimbas buruk pada perekonomian Rusia, sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa justru memperbesar prospek investasi Negara Beruang Merah Asia.
Pengusaha asal Rusia Vadim Shpak mengatakan investasi yang semula ditanamkan di Eropa kini beralih ke wilayah Asia, terutama Singapura. "Ada banyak potensi dan peluang di sini," katanya dalam sebuah konferensi, Kamis (28/5).
Pada 2014, AS dan UE menjatuhkan sanksi bisnis pada Rusia dan termasuk larangan impor total dari AS, UE, Norwegia, Kanada, dan Australia. Sanksi tersebut dikenakan karena Rusia menyokong aksi separatisme di Krimea, Ukraina.
Sanksi itu lantas menyulut kejatuhan nilai rubel dan krisis domestik. Kondisi tersebut diperparah dengan depresiasi harga minyak dan gas, dua komoditas utama penopang ekonomi Rusia.
Kendati demikian, Shpak mengklaim perekonomian Rusia sudah membaik seiring dengan upaya otoritas moneter setempat menaikkan suku bunga besar-besaran, dari 6,5% menjadi 17% untuk mencegah depresiasi lebih dalam.
Sanksi AS Buka Peluang Investasi Rusia di Asia
Kendati berimbas buruk pada perekonomian Rusia, sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa justru memperbesar prospek investasi Negara Beruang Merah Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ardhanareswari AHP
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium