Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGUNGSI ROHINGYA: MUI Desak PBB dan OKI Tekan Pemerintah Myanmar

Majelis Ulama Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk menekan rezin junta militer Myanmar yang telah menelantarkan warganya dari etnik Rohingya.
Pengungsi Rohingya terdampar di Laut Aceh, tepatnya di Desa Meunasah Sagoe, Seuneudon, Aceh Utara, Aceh, Minggu (10/5/2015)./Antara-Syifa
Pengungsi Rohingya terdampar di Laut Aceh, tepatnya di Desa Meunasah Sagoe, Seuneudon, Aceh Utara, Aceh, Minggu (10/5/2015)./Antara-Syifa

Kabar24.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk menekan rezin junta militer Myanmar yang telah menelantarkan warganya dari etnik Rohingya.

"Saya usulkan lembaga internasional seperti PBB ataupun OKI untuk bisa memprakarsai sebuah solusi. Tiada ada jalan lain selain menekan rezim junta militer yang berkuasa di Myanmar. Pertama harus mengakui warga Rohingya sebagai warga negaranya," kata Ketua umum MUI Din Syamsuddin usai mengukuhkan Pengurus MUI Riau yang baru, di Pekanbaru, tadi malam (18/5).

Dia mengatakan kasus ini adalah masalah dunia karena adanya kelompok yang ditindas penguasa dan yang paling menyedihkan etnis Rohingya dikatakan tidak memiliki kewarganegaraan.

Padahal, secara historis etnik Rohingya itu sudah ada lama di Myanmar, bahkan beberapa dari mereka ada yang telah menjadi tokoh pemerintahan di Yangon, ibu kota Myanmar.

"Tapi kok tiba-tiba tidak diakui sebagai warga negara. Itu awal dan dasarnya sehingga harus direlokasi atau dipulangkan kembali, sebab kalau tidak mereka tidak bisa diterima di negara mana pun. Sekarang negara dimana-mana tidak mau menerima pengungsi".

Selain itu, United Nation High Commissioner for Refugee (UNHCR) juga tidak bisa membantu orang yang tak berwarganegara, lembaga itu hanya mengatur pengungsi berkewarganegaraan. Hal tersebut tentu membuat rumit juga buat Indonesia yang telah menerima ratusan pengungsi etnis ini beberapa waktu lalu.

"Jika dipulangkan mereka kembali ditindas dan jika melanjutkan perjalanan juga tidak mudah. Negeri impian mereka, Australia pun takkan menerima".

Oleh karena itu, lanjut dia, Indonesia sebagai negara tempat transit juga harus mengambil prakarsa. Pemerintah perlu menyantuni etnis itu baik atas nama agama karena mayoritas mereka Islam dan Indonesia juga mayoritas Islam maupun atas dasar kemanusiaan.

Paling tidak, untuk sementara Indonesia bekerjasama dengan UNHCR seperti dulu ketika pernah menangani pengungsi Vietnam di Pulau Galang, Kepulauan Riau.

"Setelah itu, baru diatur apakah akan dipulangkan seperti juga warga Vietnam dulu".

Sekitar satu pekan lalu lebih kurang 600 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Aceh Utara. Mereka mengaku tujuannya ke Malaysia, namun ditipu tekong perahu sehingga terombang-ambing di laut hingga akhirnya ditolong nelayan Aceh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper