Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS PROSTITUSI AA: Ada Gratifikasi Seks untuk Pejabat?

Markas Besar Kepolisian menyatakan pihaknya berusaha membongkar dugaan gratifikasi seks sehubungan dengan pengusutan kasus prostitusi yang melibatkan artis berinisial AA dengan tersangka mucikari Robbi Abbas.
Pekerja seks komersial (PSK)/Ilustrasi-rendallkenethjones.com
Pekerja seks komersial (PSK)/Ilustrasi-rendallkenethjones.com

Kabar24.com, JAKARTA - Markas Besar Kepolisian menyatakan pihaknya berusaha membongkar dugaan gratifikasi seks sehubungan dengan pengusutan kasus prostitusi yang melibatkan artis berinisial AA dengan tersangka mucikari Robbi Abbas.

"Masih ditelusuri, pasti ada jaringan mucikari. Fokusnya mengembangkan kepada gratifikasi seks," katanya di Gedung Humas Polri, Senin (18/5/2015).

Anton mengungkapkan pihaknya belum memiliki bukti yang mengarah ke gratifikasi, tetapi pihaknya akan berusaha mencari bukti-bukti tersebut. Kendati demikian, menurut Anto, dari komunikasi-komunikasi yang dibangun Robby Abbas saat menjajakan para artis dapat ditelusuri siapa saja yang menjadi pelanggannya.

"Dari komunikasi. Tapi kan kita belum menentukan siapa saja," katanya.

Oleh karena itu, dia berharap dari kasus prostitusi artis dengan mucikari Robbi Abbas ini dapat menjadi pintu gerbang membongkar dugaan gratifikasi seks. Hingga saat ini, lanjut Anton, kepolisian belum menemukan pejabat yang tersangkut dengan kasus mucikari Robby.

"Maunya kita dari sini, kita bisa membuka arah gratifikasi. Mudah-mudaha ada," kata Anton.

Anton menyadari dalam upaya mengungkap gratifikasi seks ini tidak mudah lantaran mucikari masih menutup mulut saat penyidik berusaha mengorek keterangan-keterangan. Sehingga dengan begitu, pihak kepolisian harus bersabar mengusut dugaan gratifikasi tersebut.

"Belum ada masih tutup mulut. Suksesnya bisnis ini kan karena kerahasiaan," katanya.

Menurut Anton, tak menutup kemungkinan jika terbukti ada dugaan gratifikasi seks maka akan banyak pihak yang terlibat. "Kalau ditemukan, [bisa jadi] ada pejabat dan kalangan atas yang terlibat," kata Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper