Kabar24.com, JAKARTA - Erri Yunanto, mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta, yang terjatuh di kawah Gunung Merapi, ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Tim penyelamat gabungan, yang dibentuk Kantor Resort Selo Taman Nasional Gunung Merapi, melakukan evakuasi pengangkatan tubuh Erri Yunanto.
Martin Yanuar, salah satu relawan anggota tim Search Rescue Unit mengatakan ada 70 orang yang terlibat proses evakuasi Erri. "Hari ini tim akan turun ke dalam kawah, anchor (jangkar pengikat tali) sudah dipasang," kata Martin kepada wartawan di Kampus Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Erri terjatuh ke dalam kawah puncak Merapi pada Sabtu siang, sekitar pukul 11.00 WIB.Dia terpeleset saat hendak turun dari ujung salah satu sisi dinding kawah Merapi, yang biasa disebut Puncak Garuda, karena rapuhnya tanah berbatu di sana.
Martin mengatakan tim penyelamat menyusun strategi teraman untuk mengevakuasi mahasiswa asal Yogyakarta tersebut. "Posisinya di kedalaman sekitar 150 hingga 200 meter".
Tim penyelamat sempat memakai pesawat tanpa awak atau drone untuk mencari tubuh Erri. Tapi, menurut Martin, medan magnet di sekitar kawah merapi terlalu kuat sehingga gambar yang direkam kamera drone tidak jelas.
"Baru bisa terlihat ketika kami memakai teropong binokular dari sekitar puncak," ujarnya.
Dia menjelaskan tim penyelamat, yang terdiri dari gabungan relawan dari 14 organisasi, berencana memakai strategi evakuasi manual.
"Mereka sudah menancapkan jangkar yang bisa mencengkeram lapisan tanah rapuh di sekitar dinding curam kawah merapi".
Ada empat titik jangkar pengikat tali yang dijaga enam orang untuk mengawasi kondisi cengkeramannya. Jangkar ini berfungsi mengikat tali yang menarik tandu untuk mengangkat tubuh Erri. "Satu orang akan turun ke kawah merapi dengan bekal tabung oksigen yang berfungsi 15 menit," tuturnya.
Dia menambahkan puluhan relawan penyelamat lainnya akan menarik tali dari pinggiran kawah. Jangkar sudah dilengkapi dengan perangkat holling set yang mencegah tali mulur kembali setelah ditarik.
Strategi ini memang memiliki risiko karena kondisi dinding kawah yang terdiri dari batuan rapuh. Selain itu, suhu di dalam kawah lumayan tinggi dan ada kemungkinan mengeluarkan gas beracun sewaktu-waktu sehingga relawan penyelamat butuh tabung oksigen.
"Tapi, cuaca sedang bagus dan catatan seismograf tidak menunjukkan gejala ada getaran kuat," Martin menjelaskan.
Sampai Senin pagi, menurut Martin, tim penyelamat masih bekerja memasang perangkat yang dibutuhkan untuk mengangkat tubuh Erri.
"Mereka juga terus berhitung untuk menentukan metode paling aman dalam proses evakuasi ini".