Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Bom Boston Dihukum Mati, Perdebatan di AS Memanas

Keputusan juri di Amerika Serikat yang memutuskan untuk menghukum mati pelaku bom Boston Dzokhar Tsarnaev memunculkan kembali perdebatan hukuman mati di Negeri Paman Sam.
Ilustrasi-Bom Boston Marathon/Reuters
Ilustrasi-Bom Boston Marathon/Reuters

Kabar24.com, BOSTON– Keputusan juri di Amerika Serikat yang memutuskan untuk menghukum mati pelaku bom Boston Dzokhar Tsarnaev memunculkan kembali perdebatan hukuman mati di Negeri Paman Sam.

Tsarnaev akan mencatatkan diri sebagai orang keempat  yang dihukum mati di Amerika Serikat sejak hukuman mati kembali diberlakukan di Amerika Serikat (AS) pada 1988. Hal ini membuat skeptisme terhadap AS sebagai negara yang mengharga Hak Asasi Manusia (HAM) semakin dipertanyakan.

Tiga orang yang pernah dihukum mati di AS antara lain, Timothy McVeigh, pelaku bom Oklohama City, ada juga seorang pengedar narkoba, dan terakhir seorang laki-laki yang membunuh salah seorang tentara perempuan AS.

Ketiga pelaku kejahatan itu dihukum dengan cara disuntik mati. Nantinya, Tsarnaev pun akan disuntik hingga tewas.

Barry Slotnick, Pengacara Kriminal di AS yang tidak terlibat dengan kasus itu, mengatakan, "Saya pikir keputusan hukuman mati ini hanya membalas perbuatan buruk dengan sesuatu yang lebih buruk lagi."

Dalam sidang kemarin, ketika diputuskan akan dihukum mati, Tsarnaev hanya berdiri dan mendengarkan putusan tanpa mengeluarkan emosi sama sekali.

Tsarnaev dinyatakan bersalah di pengadilan Federal Boston dengan dua  belas juri, tujuh perempuan dan lima pria. Sidang pelaku bom Boston itu berjalan selama empat belas setengah jam.

Beberapa penonton sidang Tsarnaev pun menangis, salah seorang juri yang memutuskan itu juga ada yang menangis. Anak  kecil yang menjadi korban bom boston sampai menjadi cacat ikut menangis dengan keputusan hukuman mati tersebut.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper