Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cimahi Pacu Industri Kreatif Lewat Techno Park

Dalam rangka mendongkrak laju ekonomi daerah, Pemerintah Cimahi berupaya mempercepat pembangunan Science Techno Park (STP).
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, BANDUNG—Dalam rangka mendongkrak laju ekonomi daerah, Pemerintah Cimahi berupaya mempercepat pembangunan Science Techno Park (STP).

Wali Kota Cimahi Atty Suharti menargetkan pada awal 2016 STP yang fokus pada empat bidang seperti pangan, kerajinan, tekstil, dan animasi itu sudah terbangun.

Wadah inkubator bisnis tersebut diharapkan bisa secepatnya dirasakan masyarakat dan memberi sumbangsih nyata bagi rakyat Cimahi.

"Pembangunannya sendiri diperkirakan menghabiskan anggaran hingga Rp9 miliar dengan Rp6 miliar berasal dari BPPT [Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi] dan sisanya dari pemkot," kata Atty, Selasa (12/5).

Tahun 2015-2019 pemerintah menetapkan membangun 100 STP. Tahun 2015 pemerintah membangun 65 STP di berbagai daerah. Kota Cimahi ditetapkan sebagai satu dari sembilan STP yang dibina BPPT.

Di Cimahi sudah terdapat komunitas animasi anak muda yang mengembangkan desain animasi berbasis informasi, komunikasi, dan teknologi.

Dia menjelaskan STP atau taman teknologi itu diproyeksikan menjadi inkubator bisnis teknologi yang menawarkan tempat produksi bagi UKM, membantu menjalin kontak dengan perguruan tinggi lokal atau perusahaan besar.

Atty menjelaskan, dengan keberadaan technopark bisa menumbuhkan perekonomian dan daya saing suatu kota dan daerah dengan cara menarik investor untuk menciptakan bisnis baru, memberikan nilai tambah kepada perusahaan dan menciptakan lapangan kerja berbasis IT.

Saat ini, proses menuju pembangunan sedang dalam pematangan dan mencari dana tambahan untuk pembangunan gedung dan fasilitas lain yang dibutuhkan.

"Manfaat bagi kota tentu sebagai simpul pengembangan wilayah kota yang diharapkan mampu menarik perusahaan baru dan pada gilirannya akan memperluas basis PAD dan kesempatan kerja untuk warganya," paparnya.

Wakil Ketua Kadin Jabar Bidang Industri dan Industri Kreatif Dedy Widjaja meminta pemerintah menyiapkan sejumlah kebijakan strategis berupa pemberian insentif untuk melindungi pelaku industri kreatif untuk menghadapi pasar bebas Asean.

“Negara seperti China mengurangi infiltrasi budaya asing dengan menggenjot industri kreatif. Sektor ini menjadi ujung tombak yang bisa menggerakkan sektor ekonomi lainnya,” katanya.

Menurutnya, kebijakan strategis itu bisa berupa alokasi anggaran yang memadai yang mampu mensinergikan potensi sekaligus meniadakan hambatan yang ada.

Dia beralasan selama ini pelaku industri kreatif mayoritas masih berskala kecil dan menengah sehingga memerlukan keberpihakan prioritas dari pemerintah.

“Selama ini mereka mayoritas berjuang dengan modal seadanya. Jika pemerintah lebih memprioritaskan mereka, maka produk yang dihasilkan bisa lebih berdaya saing,” ujarnya.

Dia juga berpendapat penggunaan sistem digital pada produk industri kreatif dapat berefek positif pada perekonomian. Pasalnya, sistem digital dapat membuat segala sesuatunya menjadi lebih efektif dan efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper