Kabar24.com, ISLAMABAD -- Meski kubu Taliban mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter yang membawa sejumlah diplomat, pihak pemerintah Pakistan membantah hal tersebut.
Seperti diberitakan Reuters, dalam pesannya melalui email, milisi Taliban Pakistan mengaku telah menembak jatuh helikopter tersebut dengan pelontar rudal portabel. Pengakuan itu diimbuhi pernyataan bahwa sebetulnya mereka berharap bisa menembak jatuh helikopter yang membawa PM Pakistan Nawaz Sharif.
"Nawaz Sharif dan sekutunya adalah target utama kami," ujar juru bicara Taliban Muhammad Khurasani dalam pesan emailnya.
Di sisi lain, Gilgit, wilayah tempat jatuhnya helikopter, sejauh ini diindikasikan tidak berada di bawah pengaruh kelompok militan dan Taliban kerap mengaku bertanggungjawab atas berbagai insiden yang mereka tidak terlibat di dalamnya.
Di Jakarta, Atase Pertahanan Pakistan untuk Indonesia Kolonel Muhammad Shahid Siddeeq menegaskan bahwa helikopter yang membawa 17 penumpang, termasuk Dubes RI untuk Pakistan dan istrinya tidak ditembak Taliban.
"Tidak ditembak Taliban, lokasi kecelakaan berada di pedalaman, namun bukan wilayah konflik," kata Kolonel Siddeeq di Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Atas nama pemerintah Pakistan, pihaknya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya istri Dubes RI untuk Pakistan, Nyonya Heri Listya Burhan Muhammad.
"Innalillahi wa innailahirajiun, kami turut berduka atas meninggalnya istri dubes RI untuk Pakistan yang menjadi kecelakaan helikopter tersebut," kata dia.
Saat ini, Kolonel Siddeeq mengatakan pemerintahnya tengah melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan tersebut.
Kementerian Luar Negeri telah mengonfirmasi bahwa Nyonya Heri Listya Burhan Muhammad termasuk korban meninggal dalam kecelakaan helikopter di utara Pakistan, Jumat.
Sementara itu, Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad yang juga menjadi salah satu penumpang helikopter dikabarkan selamat, namun mengalami luka-luka.
Berdasarkan keterangan dari Direktorat Asia Pasifik dan Afrika yang diterima Antara, rombongan berangkat ke daerah utara Pakistan atas undangan Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Rombongan yang terdiri dari 32 duta besar negara asing beserta pasangan, dan 25 orang lainnya, diberangkatkan menggunakan empat helikopter.
Satu helikopter berpenumpang 17 orang, yakni 11 warga asing termasuk Dubes RI Burhan Muhammad dan Nyonya Heri Listyawati, serta 6 warga Pakistan, mengalami kecelakaan pada pukul 11.45 waktu setempat.
Dalam helikopter tersebut, dikabarkan empat orang meninggal, yakni istri Dubes RI, istri Dubes Malaysia, Dubes Filipina, dan Dubes Norwegia.