Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memperlihatkan potensi besar di bidang ketahanan pangan dari Provinsi Maluku.
Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet Jumat (8/5/2015), ketika mengunjungi Pulau Buru, Presiden mengatakan kebutuhan beras Provinsi Maluku bisa dipenuhi dari lahan pulau tersebut.
Hal itu didudukung oleh Bendung Way Leman yang diresmikan oleh Presiden. Bendungan irigasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan produksi padi hingga 7 ton gabah kering giling per hektare.
"Saya melihat sawah di sini merupakan sawah yang sangat subur, namun memang memerlukan penanganan yang intensif sehingga produksi beras di Provinsi Maluku ini, berasnya diambil diambil dari Pulau Buru, bukan dari provinsi lain,” kata Jokowi.
Bendung Way Leman dibangun pada tahun 1982-1983 diperuntukkan mengairi sawah seluas 935 ha dengan intensitas tanam 2 kali setahun. Saat itu produksinya sangat kecil hanya 3-4 ton GKG/ha.
Namun pada tahun 2010-2011 terjadi banjir besar yang merusak tubuh bendung dan tebing Sungai Way Tina, sungai yang dibendung, sehingga tidak dapat berfungsi secara optimal.
Pada 2012 hingga 2015 dibangun Bendung Way Leman oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku. Setelah Bendung Way Leman terbangun, diperkirakan bisa mengairi areal persawahan hingga 2500 ha dengan intensitas tanam 3 kali setahun dengan produksi 7 ton GKG/ha.
Presiden berjanji bakal datang lagi ke Pulau Buru dua tahun ke depan ketika panen raya. “Tolong undang Saya saat panen raya,” pinta Jokowi.