Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RESHUFFLE KABINET: Jokowi Dinilai Tepat Rombak Susunan Menterinya

Ketua DPR Setya Novanto menilai perombakan struktur (reshuffle) Kabinet Kerja yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan langkah yang tepat.
Presiden Joko Widodo (tengah) beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri Kabinet Kerja berfoto bersama di Istana Merdeka seusai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan menteri di Jakarta, Senin (27/10/2014)./Bisnis
Presiden Joko Widodo (tengah) beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri Kabinet Kerja berfoto bersama di Istana Merdeka seusai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan menteri di Jakarta, Senin (27/10/2014)./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPR Setya Novanto menilai perombakan struktur (reshuffle) Kabinet Kerja yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan langkah yang tepat.

Menurutnya, Jokowi sudah bisa mengevaluasi dengan teliti dan jeli sepak terjang seluruh menterinya. Lagipula, saat ini usia Kabinet Kerja sudah memasuk bulan keenam.

Dengan demikian, Jokowi bisa lebih valid memberikan skor terhadap para menterinya. “Jokowi sudah bisa menilai mana menteri yang sejalan dengan program-programnya,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Selasa (5/5/2015).

DPR melihat program-program pemerintah yang begitu dinamis. Apalagi dengan pembangunan-pembangunan yang berkaitan dengan infrastruktur seperti pelabuhan. “Dalam hal ini, Jokowi perlu didukung oleh menteri-menteri yang memiliki kapabilitas tinggi,” ujarnya.

Secara pribadi, tambah Setnov—sapaan akrab Setya Novanto, ia berharap kebijakan reshuffle ini merupakan langkah terbaik yang ditempuh Jokowi untuk menggenjot kinerja pemerintah. “Tentunya, dengan evaluasi yang mendalam.”

Sebelumnya, Phillips Vermonte, Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS, meminta Jokowi menimbang dengan benar dasar perubahan susunan Kabinet Kerja dengan menjauhkan dari tekanan politik.

Dalam hal ini, Jokowi juga harus mampu menyelesaikan masalah yang selama ini muncul dari partai-partai pendukung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

“Jangan sampai, reshuffle menteri justru menambah daftar panjang masalah dengan KIH,” ujar Phillips.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper