Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat militer menilai rencana pembentukan Komando Pasukan Operasi Khusus (Kopasopsus) oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko merupakan langkah yang sia-sia.
Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, pengamat militer dan intelijen, menegaskan pembentukan itu merupakan langkah yang sia-sia. “Pasalnya, saat ini perang bukan lagi unjuk kekuatan senjata dan pasukan,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (5/5/2015).
Saat ini, jelas Ning, perang antarnegara dan peperangan dengan gerakan separatis sudah bergeser melalui perang ekonomi dan perang cyber. Jadi, pemerintah sudah tidak seharusnya mengambil kebijakan membentuk satuan militer baru yang siap diterjunkan di medan perang.
Selain itu, sejumlah matra TNI juga sudah mempunyai satuan khusus seperti Kopassus dengan Sandhi Yudha dari Angkatan Darat serta Marinir Angkatan Laut dengan Detasmen Jala Mengkara yang sudah lebih dulu berdiri.
“Dikhawatirkan, dengan adanya pembentukan itu akan terjadi tumpang tindih kewenangan dalam penanganan operasi khusus,” kata Ning yang pernah meraih gelar doktor komunikasi intelijen dari Universitas Padjajaran, Bandung.
Sesuai rencana, komando satuan khusus itu merupakan gabungan pasukan elit dari tiga matra TNI yang siap diterjunkan dalam operasi khusus.
Menurut Moeldoko, jika sewaktu-waktu Panglima membutuhkan pasukan menghadapi operasi khusus, maka komando pasukan khusus ini dapat segera diturunkan ke medan operasi.