Bisnis.com, JAKARTA-Para peretas Rusia yang memasuki sistem komputer Gedung Putih tahun lalu dapat membaca email rahasia Presiden Barack Obama dan pembobolan itu lebih parah dibandingkan pengakuan sebelumnya.
Jebolnya informasi yang bersifat rahasia itu diakui oleh sejumlah pejabat keamanan AS sebagaimana dilaporkan New York Times. Penemuan peretasan pada bulan Oktober tahun lalu menyebabkan penutupan sebagian sistem email Gedung Putih.
"Peretas, yang juga memasuki sistem rahasia Kementerian Luar Negeri, sepertinya tidak memasuki server yang sangat dijaga, pengatur lalu-lintas pesan dari Blackberry Obama, yang selalu dia bawa," menurut New York Times sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Senin (27/4/2015).
Para peretas itu dilaporkan mendapatkan akses ke arsip email orang-orang dalam Gedung Putih, dan mungkin juga sejumlah orang luar yang sering berkomunikasi dengan Obama. Dari sejumlah akun tersebut, mereka memasuki email yang presiden kirim dan terima.