Kabar24.com, DENPASAR--Made Mangku Pastika, Gubernur Bali memberikan komentar mengenai reklamasi Teluk Benoa yang marak pro dan kontra di Bali bahwa yang akan dikerjakan adalah revitalisasi bukan reklamasi.
"Revitalisasi itu berarti menghidupkan kembali apa yang sudah hampir mati. Saat ini di Teluk Benoa itu sudah hampir mati, rusak, alur air laut juga rusak dan revitalisasi itu akan menghidupkan kembali apa yang sudah mati tersebut," ungkapnya kepada media di Denpasar, Selasa (21/4/2015).
Saat ini, dia menambahkan, kondisi Teluk Benoa memang sudah terancam mati dan alur laut terhalang sedimentasi. Jika hal tersebut dibiarkan maka ancaman banjir rob akan terjadi, di mana air laut akan membanjiri daratan.
Dia menjelaskan, revitalisasi sangat dibutuhkan untuk mengembalikan alam Teluk Benoa sebagaimana mestinya dan mengembangkannya.
Di sisi lain, dalam revitalisasi akan diperuntukkan bagi ruang terbuka hijau, menambah daratan, dan lain sebagainya yang tidak merusak lingkungan.
"Jika lingkungan rusak, wisatawan tidak mau datang. Kepariwisataan Bali harus berkembang dan berkelanjutan terus sampai anak cucu kita," lanjutnya.
Dukungan terhadap revitalisasi Teluk Benoa Bali semakin meluas, tidak hanya datang dari masyarakat Tanjung Benoa saja, namun juga dari seluruh komponen masyarakat dari berbagai pelosok.