Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN: Ancaman terhadap Stabilitas Negara Saling Mempengaruhi

Presiden Joko Widodo menegaskan ancaman stabilitas negara dan kawasan bisa saling mempengaruhi di era globalisasi saat ini sehingga semua pihak harus saling bekerja sama untuk menangani ancaman terhadap stabilitas, baik yang berasal dari internal maupun ekternal.
Jokowi di dalam mobil kepresidenan Mercedes-Benz, Sabtu (23/8/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)
Jokowi di dalam mobil kepresidenan Mercedes-Benz, Sabtu (23/8/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan ancaman stabilitas negara dan kawasan bisa saling mempengaruhi di era globalisasi saat ini sehingga semua pihak harus saling bekerja sama untuk menangani ancaman terhadap stabilitas, baik yang berasal dari internal maupun ekternal.

"Stabilitas itu dua ancamannya, internal dan eksternal," kata Presiden Joko Widodo dalam wawancara khusus di Istana Merdeka Jakarta, Senin (20/4/2015).

Presiden mengatakan potensi ancaman internal dan eksternal harus sama-sama ditangani karena bila sebuah negara secara internal aman, namun stabilitas kawasannya bergejolak maka juga akan memberikan pengaruh pada negara tersebut, termasuk dari sisi ekonomi.

"Saya kira dua-duanya. Sekarang ini kan dengan posisi bebas ini kan dua-duanya bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sebuah negara, sebagus apa pun sebuah negara kalau stabilitas eksternalnya terguncang juga akan terganggu," kata Kepala Negara.

Presiden Joko Widodo mengatakan salah satu ancaman di kawasan saat ini ada gerakan-gerakan radikal dan terorisme di samping peredaran narkotika.

"Saya kira banyak, stabilitas keamanan, paham-paham radikal, paham-paham ekstrimisme yang sekarang hampir semua negara mengalami dan alhamdulillah kita dilihat sebagai sebuah negara yang juga mampu mengatasi itu dengan pendekatan yang berbeda bukan hanya keamanan, tapi juga keagamaan dan budaya. Itu yang diingat oleh negara lain, Indonesia sebagai negara Islam moderat yang betul-betul tidak ada kompromi terhadap kekerasan yang berkaitan dengan terorisme dan ekstrimisme," katanya.

Presiden mengatakan keberhasilan meredam gerakan-gerakan radikal di dalam negeri tidak terlepas dari bantuan semua pihak, tak hanya kerja pemerintah namun juga kerja keras ormas-ormas keagamaan nasional dan juga peran serta masyarakat.

Dengan terciptanya stabilitas di negara dan kawasan maka bukan hanya pembangunan yang bisa berlangsung dengan baik namun juga pertumbuhan ekonomi secara luas juga bisa terjadi dan saling menguntungkan diantara negara-negara di kawasan.

Pada Selasa (21/4) Presiden Joko Widodo membuka Asian African Bussiness Summit di Jakarta Convention Centre yang merupakan bagian dari rangkaian pertemuan dalam rangka peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika.

Presiden Joko Widodo pada Rabu (22/4) mendatang juga dijadwalkan untuk membuka dan memberikan sambutan dalam KTT Asia Afrika di Jakarta yang dihadiri oleh 34 kepala negara dan kepala pemerintahan serta delegasi-delegasi dari negara Asia Afrika lainnya. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper