Kabar24.com, JAKARTA—Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD PD) akhirnya melunak setelah beberapa kali bertemu dengan SBY, Ketua Umum Partai Demokrat.
Padahal sebelumnya, pendiri meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak lagi mencalonkan diri dalam Kongres Partai Demokrat (PD) dan tidak menjadikan PD sebagai partai Cikeas.
Bahkan, pendiri sempat mengajukan calon lain untuk mencegah SBY terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi dala kongres.
“Saya sudah bertemu dengan SBY. Dalam pertemuan itu, SBY berjanji akan mengakomodasi seluruh keinginan pendiri yang sempat dirampas saat kongres sebelumnya,” kata Vence Martin Rumangkang, Ketua FKPD PD, Senin (13/4).
Dalam pertemuan itu, deal politik yang terjadi antara SBY dan pendiri a.l. pemberian lima suara dalam kongres khusus untuk Vence sebagai pendiri.
“Selain itu, saya juga mengusulkan empat suara untuk pendiri lainnya agar kongres tidak menyalahi aturan. tapi yang ini masih dalam tahap negosiasi,” kata Vence.
Selain masalah suara pendiri, jelas Vence, pendiri juga mengakomodasi keinginan SBY untuk hadir dalam Forum Silaturahmi Nasional (Silatnas) yang sedianya akan digelar oleh pendiri pada 17-19 April 2015.
“Jadwal silatnas dimajukan pada 16-18 April 2015. Itu permintaan SBY dan sudah diakomodasi.”
Terkait dengan pencalonan SBY sebagai ketua umum periode 2015-2020, Vence memastikan masih terbukanya ruang untuk kader lain.
“Tapi dengan syarat yang sudah kami setujui. Syaratnya minimal mendapat dukungan minimal dari 30% pemilik suara.”
Namun dengan adanya syarat 30% dukungan itu, Vence tidak yakin ada yang menyaingi SBY. “Saya tidak yakin ada yang mencapai itu. pada intinya, jika SBY terpilih secara aklamasi, ya aklamasi yang demokratis,” katanya.
Sementara itu, Akbar Yahya, Sekjen FKPD PD yang sempat dijagokan rival SBY dalam pemilihan ketua umum saat kongres, mengaku tidak ada masalah.
“Jika SBY maju sebagai ketua umum dan terpilih secara aklamasi itu tidak apa-apa. Saya hanya ingin PD kembali kepada keinginan pendiri.”