Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONGRES PDIP: Utamakan Loyalis Buta, Kader Berkualitas Tersingkir

Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) menilai bahwa berdasarkan susunan kepengurusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat ini akan banyak kader partai itu yang akan tersangkut kasus hukum.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) didampingi putrinya Puan Maharani (kedua kiri), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) dan Bendahara Umum Olly Dondokambey (kiri) seusai pengumuman pengurus inti PDI Perjuangan saat Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (10/4)./Antara
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) didampingi putrinya Puan Maharani (kedua kiri), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) dan Bendahara Umum Olly Dondokambey (kiri) seusai pengumuman pengurus inti PDI Perjuangan saat Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (10/4)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) menyayangkan dipilihnya orang-orang yang tersangkut masalah hukum masuk ke dalam kepengurusan PDI Perjuangan (PDIP) periode 5 tahun ke depan.

Koordinator TPDI, Petrus Selestinus mengatakan sudah menjadi tradisi bahwa setiap Kongres PDIP selalu saja ada kader-kader terbaik,  berkualitas dan kritis yang menjadi korban.

Menurutnya, hanya kader dengan kualitas loyal butalah yang awet di PDIP.  “Karena itu, tidak heran kalau yang namanya Maruarar Sirait, Pramono Anung, Rieke Pitaloka, Eva Kusuma Sundari, terdepak dari posisi prestisius di DPP PDIP dan masuklah kader-kader yang diduga bermasalah secara hukum dalam struktur DPP".

TPDI memperkirakan apabila KPK, Kejaksaan dan Kepolisian konsisten melakukan penyelidikan dan penyidikan dugaan korupsi maka akan banyak pimpinan DPP PDIP yang tersangkut kasus hukum . Kasus yang terbaru dan memalukan, kata Petrus, sudah terjadi di arena Kongres IV PDIP di Bali setelah KPK menciduk Adriansyah, kader PDIP saat menghadiri Kongres PDIP di Sanur, Bali.

“Ini peringatan awal untuk PDIP agar hati-hati,terutama cermat memilih dan mengisi posisi penting di DPP PDIP," ujarnya.

Menurutnya, TPDI memiliki data soal figur-figur di PDIP yang berpotensi bermasalah seperti yang sudah menjadi tersangka dan  saksi yang namanya disebut-sebut sudah terlibat.

“Ada yang namanya baru disebut terlibat kasus BLBI. Maka bisa diprediksi dalam satu  tahun ke depan, PDIP akan terjadi kekosongan pimpinan, karena sebagai besar akan sibuk menghadapi proses hukum".

Peneliti senior Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan komunitas kader muda,komunitas pembaharu atau reformis pasti sangat kecewa dengan tersingkirnya beberapa sosok kunci di PDIP. 

Menurutnya, sosok-sosok yang tersingkir seperti Maruarar Sirait, Pramono Anung, Rieke Pitaloka, Eva Kusuma Sundari telah menjadi simpul memajukan partai. Mereka juga   telah menjadikan partai sebagai pilar penting demokrasi dan aset negara.

“Keinginan mereka untuk menjadikan PDIP sebagai rumah yang demokratis, yang teduh bagi kader dan mengamalkan prinsip-prinsip demokrasi bisa jadi akan pupus dengan tereliminasinya sosok-sosok pembaharu tersebut,”  katanya.

Sependapat dengan Petrus, Siti juga menyayangkan sejumlah nama yang dinilai potensial tidak masuk di kepengurusan partai itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper