Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumbar Dorong Pembentukan Koperasi Tani

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengembangkan koperasi tani untuk memfasilitasi pembinaan, akses bibit, dan permodalan bagi petani dalam rangka mendorong produktivitas sektor pertanian.

Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengembangkan koperasi tani untuk memfasilitasi pembinaan, akses bibit, dan permodalan bagi petani dalam rangka mendorong produktivitas sektor pertanian.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan perberdayaan petani tidak cukup dilakukan dengan penyuluhan oleh pemerintah, tetapi perlu didorong dengan mengubah pola pikir tentang pertanian yang berbasis peningkatan produksi dan kreatifitas untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Sebagian besar masyarakat Sumbar hidup dari sektor pertanian. Perlu didorong agar membentuk koperasi tani, sehingga keperluan pertanian dijual melalui koperasi. Petani juga bisa menabung dan meminjam modal,” katanya, Selasa (7/4/2015).

Dia mengakui masih banyak persoalan sektor pertanian di daerah itu, a.l masih sedikitnya jumlah penyuluh, irigasi yang belum memadai, peralatan pertanian seperti hand tractor yang masih kurang, serta pendistribusian pupuk yang belum merata.

Menurutnya, koperasi tani bisa dijadikan strategi untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi petani. Selain pengadaan peralatan pertanian, bibit, dan pupuk, koperasi juga menjadi akses modal serta tempat menabung bagi masyarakat petani.

Apalagi, katanya, tidak semua petani mampu mengakses modal dari perbankan. Sementara anggaran pemerintah terbatas pula untuk membantu permodalan masyarakat.

“Koperasi tani bisa jadi solusi, karena pengelolaannya dari petani yang memetik hasilnya juga petani,” ujarnya.

Irwan mengungkapkan sektor pertanian Sumbar menyumbang 23,01% terhadap pembentukan PDRB daerah itu. Bahkan Sumbar juga ditunjuk sebagai daerah penyangga produksi padi nasional bersama 11 provinsi lainnya.

Tahun ini, Sumbar ditargetkan memproduksi padi 3 juta ton atau tumbuh 20% dari produksi tahun sebelumnya sebesar 2,5 juta ton.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Achmad Charisma mengatakan jumlah koperasi di daerah itu berkisar 3.789 unit dengan status 2.664 koperasi aktif dan 1.125 koperasi tidak aktif atau tidak menjalankan rapat anggota tahunan (RAT).

“Umumnya, koperasi di Sumbar masih bergerak di bidang simpan pinjam. Ke depan kami dorong koperasi menggarap sektor-sektor produktif, termasuk pertanian,” katanya.

Dia menyebutkan kontribusi koperasi terhadap PDRB Sumbar mencapai 10%, dengan melibatkan 518.036 masyarakat di dalamnya, serta membukukan aset Rp3,14 triliun.

Meski begitu, menurutnya akses permodalan ke koperasi masih rendah. Selain itu, kelemahan koperasi umumnya belum dapat melihat peluang di lingkungannya, lemahnya jaringan pasar, manajemen usaha, dan pengadaan material untuk produksi anggota.  

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper