Bisnis.com, JAKARTA -- Reckitt Benckiser Indonesia melalui merek kondom Durex, menandatangani nota kesepakatan kemitraan jangka panjang dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Penandatanganan kemitraan teresebut bertepatan dengan kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga tahun 2015.
Ahmad Faraz Shamsi - Marketing Director Reckitt Benckiser Indonesia menjelaskan Durex selalu mendukung keharmonisan keluarga Indonesia. Penandatangan nota kesepakatan dengan BKKBN, katanya, merupakan langkah awal untuk secara bersama-sama melakukan edukasi pra-nikah serta perencanaan keluarga untuk masyarakat Indonesia.
Menurut rilis yang diterima Kamis (2/4/2015), banyak pasangan yang berencana menikah tetapi tidak mengetahui bagaimana tantangan kehidupan berumah tangga sehingga tidak jarang ketidaksiapan berujung pada perceraian. Data Kementerian Agama 2014 menyebutkan bahwa dari 2,3 juta pasang pernikahan di Indonesia, terdapat lebih dari 10% jumlah perceraian yang cenderung terus meningkat setiap tahunnya. Pengenalan awal terhadap kehidupan berumah tangga perlu dilakukan agar pasangan mudah beradaptasi ke kehidupan barunya kelak. Melihat fenomena tersebut, Reckitt Benckiser Indonesia melalui Durex menilai perlunya edukasi sebagai panduan para calon pasangan suami-isteri dalam menciptakan keluarga yang harmonis.
Kehidupan berumah tangga merupakan fase hidup yang sangat berbeda karena adanya penyatuan dua insan yang berbeda. Selain itu, ada beberapa aspek penting yang perlu dipahami calon pasangan suami-istri sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, seperti perencanaan financial, rencana memiliki anak, pendidikan anak dan lainnya. Keseluruhan aspek ini perlu dipahami di awal sehingga calon pasangan suami-isteri dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin dihadapi dalam mengarungi bahtera keluarga, kata
Dr. Sudibyo Alimoeso, M.A, Sekretaris Utama BKKBN.
Reckitt Benckiser Indonesia mengembangkan beberapa medium edukasi untuk para calon pasangan seperti Buku Saku Calon Pengantin yang akan dibagikan melalui Kantor Urusan Agama secara Nasional. Selain itu, agar lebih mudah dijangkau, dalam program ini juga disiapkan portal online yang menyediakan informasi lengkap seputar perencanaan pernikahan dan keluarga. Melalui kedua medium tersebut, para calon pengantin dapat memperoleh segala informasi yang harus disiapkan dalam membangun keluarga, sehingga dapat menghindari permasalahan yang mengganggu keharmonisan rumah tangga.
Kami berharap kerjasama ini dapat membekali para calon pengantin dengan pengetahuan yang menyeluruh tentang bagaimana membangun sebuah keluarga yang harmonis, sejahtera dan utuh karena dengan keluarga yang bahagia tersebut, maka akan lahir pula individu yang berkualitas, kata Ahmad Faraz.
