Bisnis.com, MEDAN--Pada pengujung kuartal I/2015, Sumatra Utara kembali mengalami deflasi yakni 0,002%. Deflasi pada Maret 2015 melengkapi deflasi Sumut sepanjang kuartal I/2015.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat dari empat kota IHK, hanya Pematang Siantar yang mengalami inflasi, yakni 0,17%. Sementara itu, Medan dan Padang Sidempuan mengalami deflasi terendah 0,01%, dan Sibolga 0,32%.
"Penyebab utama deflasi pada Maret 2015 adalah penurunan harga bahan makanan. Andil deflasinya mencapai 0,43%. Bahan makanan mengalami deflasi hingga 1,84%," ujar Kepala BPS Sumut Wien Kusdiatmono, Rabu (1/4/2015).
Deflasi pada Maret 2015 menyebabkan laju inflasi year on year Sumut mencapai 6,14%. Adapun, inflasi YoY Sibolga 6,28%, Pematang Siantar 4,99%, Medan 6,33% dan Padang Sidempuan 5,24%.
Khusus untuk Medan, deflasi terutama dipicu penurunan harga beberapa komoditas di antaranya cabe merah 31,27%, cabe rawit 23,61%, semangka 19,1% dan kelapa 8,33%.
Adapun, dari 23 kota di seluruh Sumatra, sembilan kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung 0,48% dan terendah di Padang 0,01%. Untuk deflasi, Medan mengalami deflasi terendah 0,01% sementara tertinggi di Tanjung Pandan 1,97%.