Kabar24.com, JAKARTA - Foto jenazah Olga Syahputra sedang diberi hormat tim medis Singapura di Twitter, diduga palsu (hoax).
Dari penelusuran, jenazah yang ada di dalam foto itu bukan Olga, melainkan seorang anak dari Shenzhen, China, yang menyumbangkan organ tubuhnya.
Dari situs berita wtsp.com ditemukan gambar yang sama dengan foto yang beredar di Twitter yang diunggah akun Twitter milik Billy Syahputra, adik Olga Syahputra, @abangbily.
Melalui asistennya, Billy mengunggah foto jenazah kakaknya, Olga Syahputra, ketika masih berada di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura.
Berita di wtsp.com menyebutkan jenazah yang sedang dihormati itu adalah Liang Yaoyi. Anak berumur 11 tahun itu memutuskan menyumbangkan organ tubuhnya sebelum meninggal akibat kanker otak pada 6 Juni 2014. Pada foto itu terlihat tim medis yang mengenakan seragam operasi berwarna hijau tengah membungkukkan tubuh ke jenazah Liang.
Kepada The Huffington Post, ibu Liang mengungkapkan alasan anaknya mendonorkan organ tubuhnya. "Mereka hebat dan saya juga ingin menjadi orang yang hebat," ujar sang ibu menirukan Liang kepada Daily China.
Setelah kematian Liang, dokter berhasil melakukan transplantasi ginjal dan hati Liang kepada pasien lain. Namun, sebelum melakukan transplantasi, tim medis berbaris di samping tubuh Liang dan membungkukkan badannya. Di gambar itu, tampak ibunya menangis menyaksikan penghormatan itu.
Foto yang sama sempat membuat banyak orang tersentuh ketika diunggah di akun @abangbily pada Sabtu, 28 Maret 2015, disertai cuitan: "Penghormatan terakhir dokter RS Mount Elizabeth untuk Kak Olga."
Olga, artis Indonesia yang lebih banyak dikenal sebagai presenter maupun komedian, telah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mounth Elizabeth, Singapura, hampir setahun. Ia meninggal pada 27 Maret 2015. Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pondok Kelapa, Jakarta Timur, sehari setelah meninggal.
Foto Dokter Singapura Membungkuk Beri Hormat Jenazah Olga, Diduga Palsu
Foto jenazah Olga Syahputra sedang diberi hormat tim medis Singapura di Twitter, diduga palsu (hoax).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium