Kabar24.com, SAMPIT -- Bisa jadi kali ini Pilkada di Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi yang paling diminati pasangan calon bupati dan calon wakil bupati.
Tak kurang dari lima pasangan sudah menyatakan minat untuk maju dalam gelanggan pemilihan kepala daerah kabupaten ini. Bahkan, di antaranya ada suami istri yang maju dengan pasangan politiknya masing-masing.
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengapresiasi banyaknya tokoh yang berminat menjadi kandidat bupati dan wakil bupati daerah tersebut.
"Ini bagus karena dengan begitu masyarakat akan banyak pilihan. Masyarakat bisa memilih mana yang dinilai lebih baik dan mampu membawa Kotim lebih maju lagi," kata anggota KPU Kotim, Benny Setia di Sampit, Kamis (26/3/2015).
Saat ini sejumlah nama bakal calon bupati dan wakil bupati mulai bermunculan. Tidak hanya dari partai politik, pasangan kandidat yang muncul juga berasal dari jalur independen atau perseorangan.
Incumbent H Supian Hadi yang merupakan kader PDI Perjuangan, memastikan tetap berpasangan dengan HM Taufiq Mukri yang merupakan Ketua DPC PPP sebagai pendampingnya untuk periode kedua pada pemilu kepala daerah Desember nanti.
Ketua DPC PDIP Kotim, Jhon Krisli berpasangan dengan Rini Setiawati yang merupakan istri dari Ketua DPC Partai Nasdem, Ansen Tue.
Hj Iswanti yang merupakan pengurus DPD PDIP Kalteng, dikabarkan akan maju berpasangan dengan Parimus, Ketua DPC Partai Demokrat Kotim. Namun rencana pencalonan Iswanti masih menuai polemik karena hingga saat ini dia masih berstatus istri sah incumbent, Supian Hadi.
Ketua DPD Partai Golkar Kotim, H Supriadi kabarnya juga akan bersaing di pilkada. Mantan Wakil Ketua DPRD Kotim itu disebut-sebut sedang mendekati pengurus DPW PPP yang juga anggota DPRD Provinsi Kalteng dari daerah pemilihan Kotim dan Seruyan, H Syamsul Hadi.
Pasangan dari jalur independen atau perseorangan, Muhammad Arsyad dan Jainudin Sapri. Arsyad merupakan tokoh mudah yang lama memimpin perusahaan pers di Kotim, sedangkan Jainudin Sapri saat ini menjabat sebagai Asisten I di Kabupaten Katingan.
Banyaknya tokoh yang berminat bersaing dalam pilkada menjadi pertanda positif bagi demokrasi di daerah ini. Selain itu, kondisi ini juga menunjukkan bahwa Kotim memiliki banyak tokoh yang siap dan layak memimpin daerah dengan kemampuan mumpuni yang dimiliki.
"Mudah-mudahan dari pilkada Kotim dengan banyak calon, kompetisinya semakin kompetitif dan akan melahirkan pemimpin yang berkualitas di masa mendatang," harap Benny.
Terkait persiapan pilkada, KPU masih menunggu Peraturan KPU yang masih dikonsultasikan pemerintah dengan DPR RI. KPU berharap peraturan itu segera disetujui sehingga secepatnya disosialisasikan kepada partai politik dan masyarakat mengingat waktu pelaksanaan pilkada semakin dekat.