Bisnis.com, MALANG - Pemkab Malang, Jawa Timur, meluncurkan Pusat Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang. Pusat data tersebut diharapkan bisa menjadi Google-nya Kabupaten Malang.
Kepala Bappeda, Edi Suhartono, mengatakan Pusat Data Bappeda tersebut ke depannya benar-benar bisa menjadi pusat data yang handal dan terkemuka. Karena selama data yang dimiliki Bappeda masih bersifat manual.
“Sistem perencanaan pembangunan harus didukung oleh data yang akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata Edi, Jumat (13/3/2015).
Pusat data tersebut juga diharapkan bisa menjawab tantangan dan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam hal validitas data maupun kecepatan pelayanan publik menyusul luasnya wilayah Kabupaten Malang yang terdiri dari 33 kecamatan.
Dengan adanya pusat data tersebut data yang ada di Bappeda bisa menjadi lebih up date, akurat dan akuntabel yang efeknya bisa meningkatkan pelayanan di berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Malang.“Sebagai persiapan sebelum launching kami juga sudah melakukan validasi data workshop dan diklat,” jelas dia.
Bupati Malang, Rendra Kresna, mengatakan pusat data tersebut juga diharapkan bisa benar-benar menjadi semacam Google-nya Kabupaten Malang.
Apapun data yang diminta lanjut dia jangankan SKPD namun masyarakat luas tinggal mengklik ke pusat data dan selanjutnya mereka bisa mendownload berbagai macam data yang diperlukan.
“Kalau memang pusat data ini cakupannya Kabupaten Malang nantinya saya berharap bisa bertindak seperti google-nya Kabupaten Malang,” ujarnya.
Upaya untuk mewujudkan hal itu sebenarnya sudah lama diterjemahkan oleh Pemkab Malang sejak bupati ke-17 dijabat (alm) Ibnu Rubianto dengan membentuk SKPD setingkat bagian yakni Kantor Pusat Data Elektronik.
Sayangnya dalam perjalannya masih kurang optimal. Karena itu keberadaan Pusat Data Bappeda dipoyeksi menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan data bagi SKPD.
“Dan sebaliknya masing-masing SKPD juga harus berkoordinasi dan terus melengkapi serta merperbarui data-data yang ada tersebut,” tambah dia.
Keberadaan data cukup penting, karena itu bupati meminta sesuai dengan namanya agar data benar-benar up to date dan antar bagian harus bekerja bersama-sama.
Karena jika yang up date hanya mengandalkan dari Bappeda, sementara sumber daya manusia dan juga dana yang ada di Bappeda terbatas, pihaknya meminta agar semua SKPD bisa bekerjasama.