Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu: 16 WNI Ditangkap Turki Bukan Rombongan Wisata

Pemerintah menyatakan 16 warga negara Indonesia yang ditangkap otoritas Turki saat mencoba menyeberang ke Suriah berbeda dengan 16 orang rombongan tur wisata yang hilang pada 24 Februari 2015 lalu.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi/Antara
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah menyatakan 16 warga negara Indonesia yang ditangkap otoritas Turki saat mencoba menyeberang ke Suriah berbeda dengan 16 orang rombongan tur wisata yang hilang pada 24 Februari 2015 lalu.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan belum dapat informasi rinci tentang identitas WNI tersebut tetapi ada indikasi mereka kelompok WNI lain di luar rombongan wisata. Sebelumnya 16 orang dari 25 orang rombongan wisata memisahkan diri di Istanbul Turki hingga kini belum kembali.  

"Memang ada indikasi yang 16 ini bukan 16 yang hilang. Sekali lagi ini indikasi. Sekali lagi saya belum bs berikan konfirmasi karena kita belum dapatkan konfirmasi resmi dari otoritas yang ada di Turki," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (12/3/2015).

Presiden telah mendapat laporan tentang hal tersebut dan meminta untuk didalami bersama dengan Kementerian terkait.

Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga yang ikut rapat bersama presiden adalah Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menlu Retno LP Marsudi, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Wakapolri Komjen pol Badrodin Haiti, Kepala BIN Marciano Norman, Menkominfo Rudiantara, Mensesneg Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan.

Dijelaskan Retno memang ada dua kelompok WNI di Turki yang kebetulan jumlahnya sama yakni satu kelompok 16 orang diduga akan pergi ke Suriah. Pemerintah kini sedang mendalami identitas masing-masing anggota kelompok tersebut sehingga perlu dilakukan verifikasi.

"Detilnya kita belum peroleh, sekali lagi saya hanya akan beri informasi yang sifatnya sudah confirm. Saya tidak akan beri informasi yang berdasarkan indikasi dan sebagainya, confirm dulu baru sampaikan pada media," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper