Kabar24.com, JAKARTA— Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Duta Besar Indonesia untuk Brasil Toto Riyanto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, untuk mengetahui penolakan credential letter oleh Presiden Brasil.
SIMAK: Ini Makanan Bikin Jantung Sehat
Toto yang didampingi Menlu Retno menemui Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/2/2015) sekitar Pukul 10.15 WIB. Pertemuan tersebut pun dilaksanakan secara tertutup.
Sebelumnya, Jokowi langsung memanggil pulang Toto sesaat setelah Presiden Brasil Dilma Rouseff menolak credential letter yang dibawa Duta Besar Indonesia itu. Presiden menganggap tingkah Presiden Brasil sebagai bentuk tata krama yang tidak lazim.
BACA JUGA: EKSEKUSI TERPIDANA MATI: Jokowi Diminta Tak Gentar
“Jumat malam, perintah saya adalah agar Duta Besar kita ditarik kembali,” kata Presiden di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Penarikan Duta Besar itu dilakukan setelah Pemerintah Indonesia mengirimkan surat, yang menjelaskan bahwa eksekusi mati dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia, dan keputusannya diambil oleh Mahkamah Agung, bukan ditentukan oleh presiden.
Penolakan credential letter dari Duta Besar Indonesia untuk Brasil sendiri adalah buntut dari eksekusi mati narapidana kasus narkotika Marco Archer yang merupakan warga negara Brasil pada 17 Januari 2015.