Bisnis.com, PALEMBANG - Pemprov Sumatra Selatan meningkatkan pengawasan dan pencegahan kebakaran lahan dan hutan seusai ditemukannya tujuh titik api atau hotspot di daerah Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel Ahmad Taufik mengaku Pemprov Sumsel mendapatkan laporan adanya keberadaan titik api di Sumsel pada pekan lalu.
“Setelah melihat pantauan titik api di satelit Modis, kami langsung terjunkan petugas, dan melihat langsung kondisi di lapangan. Saat dikroscek di koordinat tersebut, memang sebelumnya ada titik api, tetapi langsung dipadamkan,” katanya, Senin (23/2/2015).
Ahmad mengungkapkan tujuh titik api di Tulung Selapan itu ternyata berada di lahan milik PT Sinar Mas. Melihat kondisi tersebut, Pemprov Sumatra Selatan berkoordinasi dengan perusahaan tersebut guna mengantisipasi timbulnya kebakaran.
Dia mengaku Pemprov Sumsel tengah meningkatkan pencegahan kebakaran lahan dan hutan di Sumsel. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kebakaran seperti tahun lalu. Oleh karena itu, temuan titik api sekecil apapun akan segera diperiksa.
“Kalau dulu kan harus tunggu banyak, tapi mulai sekarang mekanisme pencegahan kebakaran tersebut sudah berubah. Kalau terdeteksi ada hotspot, tim patroli terdekat kami akan langsung turun ke lapangan,” tuturnya.
Ahmad menuturkan Pemprov Sumsel juga meminta pemerintah kabupaten/kota lebih aktif dan tanggap mencegah kebakaran lahan dan hutan di Sumsel, terutama terkait penyediaan alat-alat dan sistem sesuai standard operating procedure (SOP) yang berlaku.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin pernah meminta pemerintah pusat untuk mengatur, sekaligus memasukkan komponen pencegahan kebakaran hutan dan lahan masuk dalam alokasi dana desa.
“Komponen biaya pencegahan itu penting untuk desa-desa yang rawan kebakaran hutan dan lahan. Saya ingatkan jika pengelolaan dana desa sudah diputuskan di kementerian mana, maka untuk desa yang berpotensi kebakaran agar disebutkan secara jelas kegunaannya,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Sumsel mendapat DIPA dana transfer daerah dan dana desa senilai Rp24,46 triliun pada tahun ini. Dana tersebut terdiri atas dana perimbangan senilai Rp21 triliun, dana transfer lainnya senilai Rp3,19 triliun dan dana desa sebesar Rp276,23 miliar.
Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki menuturkan antisipasi sebelum terjadi kebakaran lahan dan hutan sangat penting. Salah satu cara pencegahan antara lain dengan mengerahkan tenaga dan bantuan serta pemikiran dari kepala desa, masyarakat, camat dan pihak-pihak lain.