Bisnis.com, PALEMBANG—Pemprov Sumatra Selatan kemungkinan besar hanya meremajakan kebun karet rakyat seluas 5.500 hektare tahun ini, dari target semula 10.000 hektare akibat keterbatasan anggaran APBD dan APBN.
Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Sumatra Selatan Safar Bahri mengaku peremajaan karet 10.000 hektare sebelumnya menjadi target prioritas Pemprov Sumsel tahun ini. Akan tetapi, Pemprov Sumsel ternyata hanya mengalokasikan dana untuk peremajaan kebun karet seluas 2.200 hektare.
“Jadi memang dana dari Pemprov Sumsel itu berkurang, sehingga hanya cukup untuk 2.200 hektare. Tapi saya dapat info dari pusat, jika akan ada tambahan hingga 1.600 hektare. Totalnya mungkin sampai 5.500 hektare tahun ini,” ujarnya, Kamis (5/2/2015).
Safar menuturkan program ketahanan pangan menjadi penyebab berkurangnya alokasi dana untuk peremajaan kebun karet. Menurutnya, program ketahanan pangan memang menjadi prioritas utama dibandingkan dengan pengembangan sektor perkebunan.
Untuk diketahui, Kementerian Pertanian mematok target produktivitas tanaman pangan cukup tinggi kepada Pemprov Sumsel. Padi misalnya, Pemprov Sumsel harus mampu menggenjot produksi hingga 4,6 juta ton tahun ini, atau naik 28% dari realisasi produksi tahun lalu 3,6 juta ton.
Kemudian, komoditas jagung dipatok tumbuh 11% menjadi 200.000 ton dari sebelumnya 180.000 ton. Lalu, komoditas kedelai ditarget naik hingga 31% menjadi 147.000 ton, dari realisasi tahun lalu 112.000 ton.
Alhasil, langkah-langkah peningkatan produksi terus dikebut Pemprov Sumsel demi mengejar target tersebut antara lain memperbaiki jaringan irigasi seluas 199.000 hektare hingga menghidupkan kembali Bintara Pembina Desa (Babinsa).
“Jadi memang selama ini pengembangan perkebunan belum banyak dilirik, karena selalu kalah dari tanaman pangan. Padahal, luas kebun karet yang tua maupun yang rusak saat ini mencapai lebih kurang 137.662 hektare,” tuturnya.
Meski peremajaan kebun karet tidak sesuai target awal, Safar mengaku masih optimistis target produksi karet 1,2 juta tahun ini bisa tercapai. Menurutnya, petani karet cenderung tetap menanam karet meskipun harga karet di petani menurun.