Bisnis.com, JAKARTA– Negosiasi kontrak antara United Steel Worker (USW), serikat pekerja Amerika Serikat dengan tiga perusahaan kilang minyak besar di Negeri Paman Sam itu berakhir buntu.
Salah satu perwakilan USW menjelaskan negosiasi berjalan buntu ketika membicarakan masalah jaminan kesehatan. Royal Dutch Shell Plc., langsung menarik diri dari negosiasi tersebut.
Leo Gerard, Presiden USW, mengatakan Shell mengancam akan kembali menambah jumlah pekerja murah bila poin kontrak terkait jaminan kesehatan tidak dicabut dari kontrak yang baru.
“Saat itulah pihak kami menegaskan itu tidak akan pernah terjadi, lalu pihak Shell akhirnya menarik diri dari negosiasi tersebut,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (3/2/2015).
Tanggapan dari pihak Shell diutarakan Juru Bicara perseroan, Ray Fisher yang mengatakan perseroan telah menawarkan gaji yang kompetitif, tunjangan yang wajar untuk keluarga pekerja, dan iklim kerja yang terus tumbuh seiring dinamika pasar.
“Kami menyesal tidak dapat menyelesaikan negosiasi dengan USW, tapi kami tetap berkomitmen bahwa masalah ini bisa terselesaikan,” ujarnya.
Para pekerja pun melanjutkan aksi mogoknya yang membuat pengolahan minyak mentah sebesar 1,82 juta barel per hari akan agak terhambat. Namun, pihak Shell mengaku tidak ada masalah dengan aktivtias perusahaan.