Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK VS POLRI: Sekab Jokowi Disebut "Kemarin Sore"

Politisi PDIP Effendi Simbolon mengeritik Sekretaris Kabinet Jokowi Andi Widjajanto yang dinilainya masih "kemarin sore".
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan), Menkeu Bambang Brodjonegoro (tengah), Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kiri) dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto (kiri) memberikan keterangan pers terkait penurunan harga BBM bersubsidi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/1). /Antara
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan), Menkeu Bambang Brodjonegoro (tengah), Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kiri) dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto (kiri) memberikan keterangan pers terkait penurunan harga BBM bersubsidi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/1). /Antara

Kabar24.com, JAKARTA—Politisi PDIP Effendi Simbolon mengeritik Sekretaris Kabinet Jokowi Andi Widjajanto yang dinilainya masih "kemarin sore".

SIMAK: KPK VS POLRI: Wantimpres Hanya Stempel!

Dia menilai level pengalaman Andi masih prematur dan berupaya mengatur Presiden Jokowi yang disebut Effendi juga prematur.

Menurut Effendi, langkah Jokowi membentuk Tim Independen justru memperkeruh karut-marut politik dan menurunkan kepercayaan publik.

"Ngapain panggil orang-orang untuk selesaikan persoalan internal negara, ini bikin karut-marut, akhirnya kepercayaan rakyat rendah. Saya sebagai outsourcing partai menganggap kok begini mengelola negara," katanya di Jakarta, Senin (26/1/2015).

Effendi mengingatkan kalau tidak segera dievaluasi, bukan tidak mungkin 100 hari ke depan akan ada presiden baru.

"Harus evaluasi, apalagi JK saya lihat pasif. Bisa saja 100 hari berikutnya kita sudah bicara tentang Presiden baru, karena teman-teman di seberang lautan sana bukan berarti diam saja, mereka sedang menunggu memonitor," ujarnya.

Dia menilai bisa kembali terjadi peristiwa yang dulu pernah melengserkan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) karena politikus KMP tidak akan tahan tanpa kekuasaan.

Presiden Joko Widodo membentuk tim independen untuk mencegah kriminalisasi dalam KPK dan Polri.

Tim independen ini terdiri atas tujuh orang, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, mantan Wakil Kepala Polri Komjen Polisi (Purnawirawan) Oegroseno, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar, mantan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean dan Erry Riyana Hardjapamekas, serta mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif. (Kabar24.com)

BACA JUGA:

Politisi PDIP Ini Kasihan pada Jokowi, Bisa "Game Over"

APEL AMERIKA MENGANDUNG BAKTERI: Listeriosis Sebabkan Kematian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper