Bisnis.com, JAKARTA - Buntut dari kontroversi pencalonan Kapolri Komjen Budi Gunawan tidak hanya terjadi di level politisi. Para purnawirawan jenderal pun 'bersitegang', meskipun berada di dunia maya.
Adalah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto dan mantan KSAD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu yang saling beradu argumen.
Hal itu bermula saat Ryamizard Ryacudu yang juga Menteri Pertahanan ini berkomentar bahwa masalah Budi Gunawan semakin bertambah rumit.
"Kenapa makin rumit bgini ya!?"@freddy_ggmu: Brimob Sambangi Rumah Kepala PPATK di Depok http://bit.ly/1ySaXVz @endrisutarto @Ryamizard_R," demikian tulis Ryamizard dalam akun @Ryamizard_R seperti dikutip Bisnis.com, Sabtu (24/1/2015).
Kemudian Endriartono pun menghimbau presiden agar turun tangan mengatasi polemik tersebut.
"Presiden tdk bisa diam saja "@Ryamizard_R: kenapa makin rumit bgini ya!?"@freddy_ggmu: Brimob Sambangi Rumah Kepala PPATK di Depok."
Ryamizard pun langsung merespons cuitan Endriartono. "Presiden tdk diam, siang tadi [JUmat/23/1/2015] pak jokowi dan tim melakukan rapat khusus RT"@endrisutarto: Presiden tdk bisa diam saja !?"@freddy_ggmu."
Endriartono tak membalas pernyataan Ryamizard. Namun, dia menyindir janji kampanye Jokowi saat pilpres 2014.
"Pres @jokowi_do2 masih ingatkah janji saat kampanye Hanya akan tunduk pd konstitusi dan suara rakyat. Hayo pak Jokowi kami semua menunggu!"
Ryamizard dan Endriartono adalah purnawirawan jenderal yang sama-sama berasal dari TNI AD. Mereka berbeda satu angkatan. Endriartono lebih senior karena jebolan Akabri 1971, sedangkan Ryamizard Akabri 1974.
Endriartono mencapai puncak karir sebagai Panglima TNI pada era pemerintahan Presiden Megawati. Sedangkan Ryamizard menggantikan posisi Endriartono sebagai KSAD.
Hubungan dua jenderal itu sempat hangat saat pencalonan Ryamizard sebagai Panglima TNI dibatalkan oleh Presiden SBY dengan memperpanjang jabatan Endriartono. Ryamizard dicalonkan Panglima TNI oleh Megawati jelang sebulan berakhir masa jabatan presiden.