Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Segera Bangun Kolam Retensi Atasi Banjir di Kab. Bandung

Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera merealisasikan pembuatan kolam retensi untuk mengatasi banjir di wilayah Kabupaten Bandung.
Banjir di Jalan Raya Baleendah, Bandung, Jawa Barat/Antara
Banjir di Jalan Raya Baleendah, Bandung, Jawa Barat/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera merealisasikan pembuatan kolam retensi untuk mengatasi banjir di wilayah Kabupaten Bandung.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan pembuatan kolam itu akan dimulai dengan pembebasan lahan di Cieunteung dan Dayeuhkolot seluas lima hektare, yang dianggarkan sebesar Rp150 miliar.

Pihaknya memastikan pembebasan lahan itu untuk ganti rugi dengan menggunakan sistem putus dan ganti untung, yaitu lahan dan bangunan dihargai sesuai dengan harga pasaran.

“Proses yang kita lakukan itu adalah proses normal. Jadi harga rumahnya dibeli normal, kemudian harga lahannya dibeli normal," katanya di Bandung, Jumat (23/1/2015).

Dengan cara ini ketika anggaran tersebut turun, jumlah yang diberikan ke masyarakat normal dan terbilang mencukupi.

Gubernur yakin ketika dibayar lepas seperti ini masyarakat juga setuju. 

"Masyarakat juga mau, nantikan saat mereka mencari kawasan baru, lahan baru untuk perumahan juga cukup uangnya," katanya.

Menurutnya, hal ini bukan pembebasan lahan biasa melainkan pembebasan normal.

Dia menegaskan jika pembebasan lahan selesai tahun ini, maka di akhir tahun bisa dilakukan pendalaman dan perluasan kolam.

Dengan demikian, katanya, kolam retensi ini bisa menampung debit air yang cukup banyak. Sementara itu, untuk pembenahan bagian pinggir kolam bisa dianggarkan pada 2016.

”Kalau ini selesai, berarti di akhir tahun ini sudah bisa dilakukan. Tapi minimal dibebaskan-gali, dibebaskan-gali, minimal pada 2015 seperti itu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Dedy Widjaja mengatakan agar banjir di Bandung selatan terselesaikan maka dibutuhkan kolam retensi yang cukup banyak.

“Kolam retensi maupun danau kecil itu harus disediakan cukup banyak agar bencana banjir ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Dia menjelaskan akibat banjir yang sering terjadi menyebabkan aktivitas industri dan dunia usaha terus terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper