Kabar24.com, SAO PAULO – Berambisi meningkatkan penerimaan negara dan mendisiplinkan fiskal, Pemerintah Brasil mengumumkan akan secepatnya menaikkan pajak pada bahan bakar, barang impor, kosmetik, dan pinjaman perseorangan.
Menteri Keuangan Joaquim Levy menyampaikan penaikan pajak pada sejumlah barang tersebut diprediksi akan meningkatkan penerimaan negara Negeri Samba hingga 20,6 miliar reais atau setara US$7,7 miliar tahun ini.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menyeimbangkan perekonomian, terutama dari perspektif fiskal. Brasil ingin membuat perubahan sedikit demi sedikit, dengan pengorbanan seminimal mungkin, untuk segera mengakselerasi pertumbuhan,” kata Levy selepas pengumuman kenaikan pajak di Brasil, Selasa (20/1).
Menghemat belanja negara dan meningkatkan penerimaan memang merupakan fokus utama Presiden Dilma Rousseff sejak kepemimpinan periode keduanya. Saat kampanye, Dilma berulangkali menyampaikan janjinya untuk menggenjot pertumbuhan Brasil yang lesu terhambat inflasi tinggi dan pengelolaan fiskal yang buruk.
Tidak tanggung-tanggung, selama empat tahun kepemimpinan Rousseff sebelumnya, defisit anggaran terus menganga bahkan mendekati inflasi yang berada di kisaran 6,5%. Penunjukan Levy yang dikenal sebagai tokoh market-friendly, diyakini Rousseff sebagai langkah tepat menghindari Brasil dari ancaman resesi.
“Dengan seimbangnya bujet negara, kita harap keyakinan investor pada Brasil akan membaik. Kenaikan pajak juga akan memenuhi 33% dana yang dibutuhkan untuk mengurangi utang tahun ini,” kata Levy.