Kabar24.com, PALEMBANG--Sebanyak 11 perusahaan multisektor yang beroperasi di Sumsel berkomitmen menggelontorkan dana senilai total Rp230 miliar untuk membantu pembangunan Kebun Raya Sumatra Selatan yang dilakukan pemerintah provinsi.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari dana tanggung jawab perusahaan (CSR) masing--masing perusahaan dalam sektor lingkungan hidup.
Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbangnovda) Sumsel, Ekowati Retnaningsih mengatakan pihaknya sengaja menggandeng mitra swasta untuk membangun kebun raya tersebut.
"Pertimbangannya karena kalau pakai dana pemerintah semua tidak cukup dan bisa dialihkan ke sektor lain yang membutuhkan dana pemerintah juga," katanya, Selasa (13/1).
Adapun perusahaan yang digandeng pemprov tersebut, meliputi Bank Sumsel Babel, Bank Rakyat Indonesia, PT Pertamina, PT Bukit Asam, PT Sentosa Bahagia Bersama serta Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel.
Kelima perusahaan tersebut telah menandatangani MoU terkait keterlibatan mereka dalam membangun kebun seluas 100 hektare itu. Adapun sisanya akan mengikuti penandatanganan MoU tahap dua pada beberapa waktu ke depan.
Ekowati mengemukakan keterlibatan perusahaan-perusahaan itu dalam berbagai jenis pembangunan fasilitas, sarana dan prasarana, seperti membangun rumah kaca dan rumah paranet, penanaman pohon, hingga pembangunan wisma tamu seperti yang dilakukan Bank Sumsel Babel.
Menurut dia, perusahaan di Sumsel banyak yang tertarik menyalurkan dana CSR untuk Kebun Raya Sumsel yang berlokasi di Desa Bakung, Kecamatan Karang Jaya, KM 45, Kabupaten Ogan Ilir itu.
"Perusahaan di Sumsel cukup proaktif bahkan ada beberapa yang baru menyatakan ingin menyalurkan dana CSRnya. Ini cara kami untuk meminimalisir pemakaian APBD," katanya.
Oleh karena itu, dia melanjutkan, pemprov tidak menutup pintu manakala ada perusahaan baru yang ingin ikut berperan dalam pembangunan.
Menurutnya, komposisi dana pembangunan kebun itu, meliputi APBD sebanyak 10%, APBN 20% dan sisanya 70% merupakan dana CSR perusahaan.
Saat ini kebun yang berfungsi sebagai konservasi flora khas lahan basah dan tanaman ciri khas Sumsel itu sudah masuk tahapan pembangunan.
Sementara itu Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil mengatakan BPD harus berperan aktif dalam setiap pembangunan di daerahnya.
"Sebagai bank pembangunan daerah (BPD) pihaknya ingin terlibat dalam pembangunan yang ada di Sumsel maupun Babel," katanya.
Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Ruslan Bahri menambahkan dana APBN sendiri akan digunakan Balai Besar Sungai Wilayah VIII Sumatera, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk keperluan supervisi, monitoring, pendampingan, pelatihan, ekplorasi, dan datasering.
"Sementara dana APBD akan digunakan untuk membangun beberapa fasilitas dan utilitas, seperti gardu listrik instalasi jaringan, sumber air bersih, solar cell dan lahan pembibitan," paparnya.
Menurut Ruslan, selain berfungsi sebagai tempat konservasi flora, Kebun Raya Sumsel juga memiliki fungsi lainnya. Kebun raya itu akan menjadi 'pabrik' besar penanaman tumbuhan obat herbal.
"Fungsi selanjutnya yakni akan menjadi tempat riset ilmuwan ataupun mahasiswa jurusan pertanian dan biologi. Dan yang terakhir tak kalah penting, Kebun Raya Sumsel akan menjadi tempat rekreasi masyarakat Sumsel," katanya.
11 Perusahaan Salurkan CSR untuk Kebun Raya Sumsel
Sebanyak 11 perusahaan multisektor yang beroperasi di Sumsel berkomitmen menggelontorkan dana senilai total Rp230 miliar untuk membantu pembangunan Kebun Raya Sumatra Selatan yang dilakukan pemerintah provinsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium