Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemiskinan Aceh, Target Penurunan Tahunan Meleset

Pemerintah Provinsi Aceh gagal memenuhi target penurunan kemiskinan per tahun sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2012-2017 yakni 2% per tahun.
Ilustrasi/Jibi
Ilustrasi/Jibi
Kabar24.com,BANDA ACEH - Pemerintah Provinsi Aceh gagal memenuhi target penurunan kemiskinan per tahun sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2012-2017 yakni 2% per tahun.
 
Badan Pusat Statistik Aceh mencatat per September 2014, jumlah penduduk miskin mencapai 837.000 orang atau 16,98%. Adapun, pada September 2013, tingkat kemiskinan Aceh 17,72%, yang berarti penurunan jumlah penduduk miskin hanya 18.000 orang periode September 2013 hingga September 2014.
 
BPS Aceh juga mencatat sepanjang Maret hingga September 2014, jumlah penduduk miskin berkurang 0,4% di perkotaan dan menurun 1,33% di perdesaan.
 
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Abubakar Karim menyebutkan, tak tercapainya target penurunan kemiskinan tahunan tersebut terutama disebabkan oleh situasi perekonomian yang tidak stabil.
 
"Sepanjang tahun lalu banyak faktor yang memengaruhi yakni penaikan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak. Selain itu, tahun politik. Akibatnya, perekonomian Aceh juga menjadi tidak stabil. Tapi pengaruh tersebut tidak akan lama,," ucap Abubakar kepada Bisnis, Selasa (13/1/2015).
 
Abubakar menambahkan, pada tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan ekonomi Aceh dapat mencapai 6%, sehingga dapat berpengaruh signifikan untuk menurunkan kemiskinan. 
 
Kepala BPS Aceh Hermanto sebelumnya menjelaskan, salah satu faktor utama penurunan penduduk miskin yang tak mencapai target tersebut adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi di Aceh. Selain itu, pada periode Maret-September 2014 terjadi peningkatan garis kemiskinan 4,88% yakni dari Rp359.504 per kapita per bulan menjadi Rp377.049 per kapita per bulan.
 
Adapun, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada pembentukan garis kemiskinan di Aceh yakni beras 34,73% di kota dan 41,25% di desa, serta rokok kretek filter 14,1% di kota dan 12,19% di desa.
 
"Untuk komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan besar yakni biaya perumahan 21,83% di kota dan 20,13% di desa, diikuti oleh biaya pakaian jadi anak-anak, dan bensin," ungkap Hermanto.
 
Kendati menurun dari Maret 2014, tingkat kemiskinan pada September 2014 di Aceh diikuti oleh peningkatan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan. Tercatat, Indeks kedalaman kemiskinan naik dari 2,909 menjadi 3,139. Sementara itu, indeks keparahan kemiskinan naik dari 0,718 menjadi 0,816.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper