Bisnis.com, NEW DELHI – Buntunya pembahasan sejumlah proyek pembangunan dan program ekonomi yang diinisiasi Perdana Menteri India Narendra Modi di tingkat parlemen membuat para investor harus menunggu untuk mencicipi kemudahan investasi yang dijanjikan Modi.
Bukan rahasia lagi, menjelang delapan bulan Modi menjabat sebagai Perdana Menteri sejak terpilih Mei 2014 lalu, anggota parlemen India masih meragukan ide-idenya untuk menjadikan India sebagai negara pilihan melakukan bisnis.
Kebuntuan pembahasan di tingkat parlemen menyebabkan saat ini proposal proyek senilai 200 miliar dolar AS pun tertumpuk. Data Project Monitoring Group India menunjukkan parlemen baru menyetujui 38 proyek selama Juni-Desember lalu, atau satu pertiga dari seluruh pembangunan proyek yang diajukan.
“Pihak-pihak yang skeptis dengan ide Modi menyebut bahwa dia terlalu berlebihan dalam menjanjikan para investor untuk memangkas birokrasi berbelit. Sentimen ini terus meluas,” ungkap ekonom Mizhuo Bank Ltd, Vishnu Varatan, Jumat (9/1/2014).
Dia menggarisbawahi tugas berat yang dihadapi Modi, mengingat parlemen masih meragukan inisiatifnya untuk mengubah regulasi akuisisi lahan, kemudahan investasi, dan membuka keran kepemilikan yang lebih luas pada sektor asuransi dan pertambangan batu bara.
Senada dengan Varatan, kepala Project Monitoring Group VP Joy mengungkapkan Modi harus bersikeras membujuk parlemen jika ingin program-programnya berjalan tanpa hambatan.
“Ini memang merupakan proses bertahap. Bisa saja butuh beberapa bulan bahkan beberapa tahun untuk menyelesaikannya,” kata Joy pekan lalu.
Bisnis mencatat saat awal kepemimpinannya, seluruh dunia menyambut baik ide-ide reformasi Modi. Dia dinilai dapat mengimplementasikan gebrakan , membuka pasar dalam negeri, dan membawa India sebagai emerging market terbesar dunia. Majalah terkemuka TIME bahkan menobatkan Modi sebagai salah satu People of The Year. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
Jabar Butuh Banyak Rumah untuk Warga Berpenghasilan Rendah
Inilah Besar Gaji Pilot di Indonesia
7 RUTE LION AIR DIBEKUKAN: Rute Trigana dan Kalstar Juga Dibekukan