Bisnis.com, BANGKOK – Otoritas hukum Thailand akan memulai sidang Yingluck Shinawatra besok (9/1/2014). Seperti diketahui, bekas perdana menteri Thailand tersebut didakwa atas penyalahgunaan wewenang karena melakukan korupsi.
Yingluck telah lengeser dari jabatannya sejak Mei lalu, setelah The National Anti-Corruption Commission menduga dia menyelewengkan kebijakan pangan yang menyebabkan kerugian negara sebesar US$15 miliar.
Sidang perdana Yingluck ini ditolak keras oleh para pendukungnya di Thailand. Para pendukung yang tergabung dalam pro-Yingluck United For Democracy tersebut bahkan mengancam akan menggugat pemerintahan militer.
“Jika Yingluck benar-benar dihukum, kami akan bergerak menentang pemerintahan militer,” ungkap Thanawut Wichaidit, juru bicara pro-Yingluck United For Democracy, Kamis (81/). Thanawut menyebut bahwa pemerintah militer sedang berupaya menghapus pengaruh keluarga Shinawatra di Thailand.
Seperti diketahui, sehari setelah Yingluck lengser, pihak militer langsung mengudeta kursi pemerintahan dan menjalankan roda aktivitas negara, termasuk mengatur ketat perekonomian dengan menyusun langkah-langkah pemulihan pascakonflik.
Kendati tidak tumbuh signifikan, Junta militer setidaknya mampu menarik ekonomi Thailand dari ancaman resesi pascakonflik, dengan tumbuh 0,2% sepanjang sembilan bulan pertama tahun lalu.