Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang tengah menyiapkan masterplan transportasi laut untuk mendukung moda transportasi terintegrasi di daerah tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Padang Rudi Rinaldi menyebutkan sistem transportasi terintegrasi dibutuhkan untuk mendukung pembangunan jangka panjang di kota terbesar di kawasan pantai Sumatra bagian barat itu.
“Untuk jangka panjang, Padang perlu memiliki sistem transportasi terintegarasi. Transportasi laut, kereta api, transportasi darat, dan bandara terintegrasi dalam satu sistem yang terencana,” katanya, Senin (5/1/2015).
Menurutnya, sistem transportasi terintegrasi di Kota Padang itu akan mendorong berkembangnya kegiatan ekonomi di pesisir pantai barat pulau Sumatra.
Apalagi, dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dirancang pemerintah era presiden SBY, kawasan pantai barat Sumatra tidak termasuk dalam prioritas utama pembangunan.
Mau tidak mau, pemerintah daerah harus lebih aktif memprogramkan strategi pembangunan untuk mendukung integrasi secara luas.
Dia mengatakan moda transportasi laut itu akan menghubungkan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di kawasan pantai Ketaping, Padang Pariaman dengan pusat Kota Padang dan Pelabuhan Teluk Bayur, serta pelabuhan perikanan di Teluk Bungus, selatan kota tersebut.
“Sistemnya memanjang dari utara ke selatan, dan memanfaatkan lima jalur sungai besar di Kota Padang,” katanya.
Dia menargetkan masterplan transportasi laut tersebut selesai dirampungkan tahun ini, sehingga pada 2016 pembangunan moda transportasi yang terintegrasi itu bisa dimulai.
Sebelumnya, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan Padang memerlukan transportasi laut sebagai transportasi alternatif untuk menunjang kegiatan ekonomi dan pariwisata di daerah itu.
Dia menyebutkan keberadaan transportasi laut juga diintegrasikan dengan moda transportasi umum untuk menjamin ketersediaan jalur perhubungan yang efektif dan efisien dalam jangka panjang.
“Dengan transportasi laut, dari BIM ada banyak pilihan angkutan. Bisa lewat laut menuju pusat kota Padang,” katanya.
Apalagi, menurut Mahyeldi, Kota Padang memiliki 19 pulau yang tergarap maksimal untuk kegiatan pariwisata. Pengaktifan transportasi itu juga bertujuan meningkatkan infrastruktur pariwisata di kota Bingkuang.
.JPG?w=300&h=221)
