Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERINGATAN BAHAYA AS DI SURABAYA: Kapolri Jamin Surabaya Aman!

PERINGATAN BAHAYA AS DI SURABAYA: Kapolri Pastikan Surabaya Aman!
Kapolri Jenderal Pol Sutarman/Bisnis
Kapolri Jenderal Pol Sutarman/Bisnis

Kabar24.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Sutarman menjamin Indonesia saat ini, khususnya Surabaya, dalam kondisi aman terkendali.

"Saya pastikan Indonesia aman, tidak ada ancaman apapun di Surabaya maupun di Jawa Timur," katanya di sela mengunjungi keluarga korban jatuhnya pesawat AirAsia di Rumah Sakit Bhayangkara, Mapolda Jatim, Senin.

Mantan Kapolwiltabes Surabaya itu mengemukakan hal itu menanggapi pernyataan Juru Bicara Kedubes AS tentang Peringatan Keamanan pada 3 Januari 2015.

Pesan tersebut mengingatkan warga Negara AS akan potensi ancaman terhadap bank-bank dan hotel-hotel terkait dengan AS yang ada di Surabaya, Jawa Timur.

Untuk memastikan isu (travel warning) itu, Jenderal Sutarman menyatakan Polri perlu membahas persoalan ini dengan pihak Kedutaan Amerika.

"Kriterianya apa soal travel warning tersebut, namun saya pastikan, Indonesia aman dari gangguan Kamtibmas, Surabaya aman, tidak perlu dikhawatirkan," katanya, didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf.

Sebelumnya, Kedubes AS menyatakan melindungi warga negara AS di luar negeri merupakan salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri, Amerika Serikat, karena itu pihaknya memberikan informasi terbaru terkait dengan keamanan serta pertimbangan lainnya yang perlu diketahui oleh warga Negara AS ketika berpergian ke luar negeri.

"Kami sangat menganjurkan warga Negara AS yang tinggal di luar negeri atau sedang berpergian ke luar negeri untuk mendaftar di the Smart Traveler Enrollment Program (STEP) guna menerima informasi terkini terkait keamanan dan keselamatan dari Kedubes," kata Juru Bicara Kedubes AS itu.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengaku pihaknya belum menerima official letter (surat resmi) dari Kedubes AS di Indonesia, namun pihaknya telah melakukan langkah antisipasi, seperti menempatkan personel di tempat objek-objek vital yang biasa dikunjungi warga AS di Surabaya atau Jatim pada umumnya.

"Saya sudah mengantisipasi, tapi kebijakan dari Kedubes AS itu tidak ada kaitannya dengan hilangnya pesawat AirAsia QZ8501," katanya, didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengaku pihaknya telah melakukan antisipasi melalui pengamanan sejumlah objek vital, di antaranya Hotel JW Marriott, Hotel Shangrila, KFC, dan Mc Donalds.

"Kami menghargai travel warning dari Kedubes AS. Karena itu, sejumlah personel kami siagakan di objek-objek vital. Hanya, kami minta warga tidak panik, sebab sampai saat ini situasi Surabaya masih kondusif," katanya.

Secara terpisah, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan bahwa kota Surabaya tetap aman terkendali. "Surabaya aman-aman saja. Kalau ada sesuatu pasti ada informasi sampai ke saya. Di tiap-tiap kecamatan, kami ada petugas. Setiap malam, mereka up-date informasi, bahkan listrik mati saja dilaporkan," katanya.

PERINGATAN BAHAYA AS DI SURABAYA: Apakah Ini Alasannya?

Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan bahaya bagi warganya di Surabaya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman yang akan datang.  

Tidak dijelaskan secara rinci penyebab munculnya peringatan tersebut. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal (Purn) A.M Hendropriyono menganalisa peringatan bahaya yang dikeluarkan Kedubes AS di Indonesia berkaitan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dimana warga Indonesia ada yang terlibat.  

"Itu kan kaitannya sama kegiatan ISIS. Karena itu maka dalam rumusan analisa ancaman itu kewaspadaan terhadap ISIS masih mengemuka, itu bukan karena ada travel warning dari Amerika atau lainnya," katanya seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin (5/1/2014).

Tetapi, lanjutnya, ancaman itu masih dianalisa lebih dalam untuk mengetahui kebenarannya. Yang jelas bahwa ISIS yang saat ini berubah nama menjadi IS masih mengemuka sebagai ancaman ke depan.  

Sebenarnya ancaman tersebut bisa diantisipasi dengan cara berpegang teguh terhadap konstitusi dan Undang Undang Dasar. Selain itu selalu membina dan menyadarkan seluruh bangsa terutama umat muslim bahwa umat tidak bisa diadu domba atau dipergunakan untuk kepentingan politik.

"Yang kita tahu dan harus selalu pegang teguh adalah ancaman itu berbahaya terhadap bangsa kita atau tidak. Dan ini kita anggap berbahaya, maka dari itu kita harus mengambil langkah mencegah berkembangnya ancaman yang potensial menjadi ancaman nyata," jelas Hendro.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper