Kabar24.com, MANADO—Neraca perdagangan Sulawesi Utara tercatat surplus US$972,22 juta sepanjang Januari-November 2014.
Albert Nicolaas, Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut), menuturkan nilai ekspor nonmigas daerah tersebut tercatat US$1,08 miliar, sedangkan impor hanya US$110,38 juta.
“Ini menjadi sesuatu yang positif bagi Sulut. Neraca perdagangannya selalu surplus dalam beberapa tahun terakhir,” tegasnya dalam keterangan resmi, Minggu (4/1/2015).
Sebagai informasi, nilai ekspor nonmigas Sulut tercatat sebesar US$1,08 miliar sepanjang Januari hingga November 2014 atau tumbuh 37,12% dari realisasi periode yang sama sebelumnya US$788,06 juta.
Komoditas ekspor daerah tersebut relatif beragam. Namun, daerah yang berjuluk Bumi Nyiur Melambai itu masih mengandalkan komoditas lemak dan minyak nabati sebagai kontributor utama ekspor.
“Lemak dan minyak nabati memberi andil US$715,07 juta atau 66,05% terhadap total nilai ekspor nonmigas Sulut,” ujarnya.
Di sisi lain, nilai impor Sulut tercatat sebesar US$110,38 juta pada periode Januari-November 2014 atau naik 8,02% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya US$102,18 juta.
Impor terbesar terdiri dari mesin-mesin atau pesawat mekanik dengan porsi US$51,6 juta atau 46,75% dari total impor.
“Setelah itu, disusul bahan bakar mineral, kapal laut, benda-benda dari besi dan baja, serta golongan barang lainnya,” ujarnya.
Khusus November 2014, nilai impor atas dasar cost, insurance, and freight (CIF) tercatat US$12,14 juta atau melesat 126,49% dari bulan sebelumnya US$5,36 juta.